Page 152 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 152
Farisi, Konteks, Struktur. dan Pola Organisasi
keilmuan belakangan lahir konsep science for all dalam
pendidikan sains atau realistic mathematics dalam pendidikan
matematika.
Paling mendasar dari semua itu adalah bahwa struktur
materi kurikulum SO harus memfasilitasi kemungkinan yang
luas dan terbuka kepada peserta didik untuk: (1) membangun
kesadaran diri peserta didik sebagai subyek atas realitas yang
dialami selama pembelajaran dan kehidupan sesehariannya;
(2) mengembangkan kemampuan diri membangun
pengertian, nilai, sikap, dan tindakannya secara mandiri
berdasarkan pengetahuan-pengetahuan substantif yang
dipelajari; dan bukan dimaksudkan untuk penguasaan struktur
disiplin ilmu an sich
2. Struktur sintaktik (Philips, 1987), yang dalam konsep Piaget
disebut "operasi-operasi". Struktur sintaktik dimaksudkan
sebagai jalinan atau relasi antar-materi kurikulum yang saling
berkaitan penuh makna di antara berbagai jenis prosedur,
yang dapat memfasilitasi peserta didik di dalam hal: (a)
pendekatan, strategi, cara, teknik, keterampilan, proses,
dan/atau prosedur dalam mengkaji, menguji, memperluas,
dan membangun pengertian, nilai, sikap, dan tindakannya; (b)
prinsip-prinsip dan kriteria-kriteria yang harus ditaati ketika
menggunakan atau menerapkan pendekatan, strategi, cara,
teknik, keterampilan, proses, dan/atau prosedur tersebut
untuk mengkaji, menguji, menginterpretasi, dan membangun
pengertian, nilai, sikap, dan tindakannya.
Seperti pada struktur substantif di atas, struktur sintaktik
materi kurikulum SD, secara eklektik juga mencakup dua jenis
struktur sintaksis yang bersifat komplementer, yaitu: ( 1)
struktur sintaksis keseharian, yang telah dimiliki dan
dipraktikkan peserta didik dalam realitas kehidupan
keseharian, khususnya dalam cara-cara mereka: (a)
mengaitkan pengetahuan, nilai, keterampilan, dan sikap yang
sudah ada di dalam dirinya dengan pengalaman-pengalaman
baru yang mereka peroleh; dan (b) membangun
pengetahuan, nilai, keterampilan, dan sikap dari pengalaman
kesehariannya; dan (2) struktur sintaksis keilmuan (sosial dan
non-sosial) yang dipandang memiliki keterkaitan dengan
struktur sintaksis peserta didik; didasarkan pada
140