Page 62 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 62

tersebut  dapat merusak ekosistemnya yang baru ataupun mengganggu
        populasi  setempat  yang  sedang  terancam  kepunahan.  Lebih  lanjut,
        diperlukan  upaya  khusus  untuk  menjaga  agar  individu-individu  yang
        dilepas tidak membawa ataupun terinfeksi penyakit yang dapat ditularkan
        ke populasi alam.

        3.  Program Reintroduksi
            Merupakan  upaya  melepaskan  hewan  hasil  penangkaran  maupun
        tangkapan  ke  daerah  sebaran asal yang pernah mengalami kepunahan
        spesies  tersebut.  Tujuan  utama  program  reintroduksi  adalah  untuk
        menciptakan  populasi  baru  di  lingkungan  asalnya  dan  memperbaiki
        ekosistem  yang  mangalami  kerusakan  (Supriatna,  2008).  Contoh,  pada
        tahun 1995 dilaksanakan pelepasan serigala abu-abu ke Taman Nasional
        Yellowstone,  Amerika  Serikat,  dengan  tujuan  untuk  mengembalikan
        keseimbangan  antara  pemangsa  dan  herbivor  yang  pernah  terbentuk
        sebelum daerah tersebut dipengaruhi campur tangan manusia (Smith et
        al., 2003; Soule et al., 2003). Seringkali, untuk menjamin adaptasi genetik
        pada  suatu  lokasi,  individu-individu  hewan  dilepas  di  tempat  mana
        mereka  dan  induk  mereka  tertangkap.  Terkadang  individu-individu
        tersebut dapat dipindahkan dan dilepas ke lokasi perlindungan lain dalam
        kisaran geografis alaminya. Reintroduksi tersebut dilakukan bila populasi
        tersebut  menghadapi  ancaman  baru  di  lokasi asalnya, atau bila terjadi
        rintangan  fisik  yang  secara  alami  maupun  buatan  akan  mengganggu
        kemampuan spesies itu untuk menyebar secara alami.
            Upaya-upaya  pembentukan  populasi  tersebut  hanya  dapat  bekerja
        dengan  efektif  jika  berbagai  faktor  penyebab  penurunan  populasi
        alaminya  telah  diketahui,  dimusnahkan,  atau  sekurang-kurangnya
        dikendalikan  (Tutin  et  al.,  2001).  Contoh  dapat  dipelajari  pada
        penyelamatan  burung  Kakapo  (Strigops  habroptilus)  di  Selandia  Baru.
        Burung  Kakapo  merupakan  sejenis  burung  nuri  bertubuh  besar  yang
        hidup  di lantai hutan, tidak bisa terbang, dan telah punah dari daratan
        atau  pulau  utamanya  yaitu  Selandia  Baru.  Penyebab  utama
        kepunahannya  karena  pemangsaan  oleh  satwa  karnivora  yang  berasal
        dari luar habitat alaminya seperti kucing, “weasel”, “stoat”, dan “ferret”
        (Merton, 2006).
            Pembentukan  populasi  baru  bagi  burung Kakapo menemui kendala
        karena  luasnya  kawasan  pulau  utama  sehingga  untuk  menyingkirkan


      46  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67