Page 66 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 66
DISKUSI
Pada saat kualitas lingkungan mengalami penurunan maka
keberadaan ekosistem akan terdegradasi sehingga berdampak pada
terancamnya kelestarian sumber daya alam hayati dan diketahui secara
pasti bahwa hampir setiap hari telah terjadi degradasi lingkungan,
terutama pada ekosistem pulau kecil, hutan pamah, dan pegunungan
tinggi. Permasalahan mendasar yang menjadi penyebabnya adalah
tingginya laju pertumbuhan penduduk, kemiskinan, deforestasi,
kebakaran hutan dan lahan, degradasi dan fragmentasi habitat,
pengambilan yang berlebihan, persebaran jenis-jenis invasif,
pencemaran, serta perubahan iklim (Widjaja et al., 2014). Di samping itu,
permasalahan besar juga terjadi di Indonesia yang memiliki skala
kepentingan cukup tinggi adalah eksploitasi secara berlebihan terhadap
sumber daya alam hayati termasuk di dalamnya berbagai fauna bernilai
ekonomi tinggi dan eksotik sehingga dikhawatirkan akan mengancam
status konservasinya maupun keberlanjutan produksinya pada masa yang
akan datang.
Program reintroduksi satwa terancam punah yang sedang dilakukan
pemerintah pada saat ini adalah rehabilitasi dan pelepas-liaran Orangutan
(Pongo pygmaeus) ke habitat alaminya. Sebetulnya program
pengembalian Orangutan ke habitatnya sudah dilakukan sejak tahun
1980-an baik yang ada di Sumatera maupun Kalimantan, terutama dari
hasil program rehabilitasi. Bahkan pada tahun 1990 program rehabilitasi
dan reintroduksi Orangutan sudah dimodifikasi berdasarkan pengalaman
dan kebutuhan yang dipelajari sebelumnya, sehingga dilakukan melalui
beberapa tahapan sebagai berikut: 1) penyitaan satwa peliharaan, 2)
karantina dan pemeriksaan kesehatan, 3) kandang sosialisasi yang
dilengkapi pengayaan (enrichment), 4) sosialisasi alam di lingkungan
hutan, 5) pelepasliaran (release), 6) tetap dilakukan pemantauan setelah
dilepasliarkan (Rijksen & Meijaard, 1999). Terdapat 5 faktor penentu
keberhasilan yang teridentifikasi berhubungan atau berpengaruh pada
keberhasilan proses reintroduksi orangutan, yaitu umur, jenis kelamin,
perlakuan yang diberikan, riwayat hidup (latar belakang), dan lama proses
tahapan yang dilalui orangutan (Santosa et al., 2012)
Pada saat sekarang program rehabilitasi dan reintroduksi Orangutan
menghadapi berbagai kendala di antaranya, pertama risiko penularan
50 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City