Page 64 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 64
selalu tidak berhasil karena setelah hewan dilepas kondisinya banyak
yang mati; ada lagi yang beranggapan bahwa program tersebut dinilai
tidak etis karena dengan menangkap hewan selanjutnya dipelihara di
kebun binatang merupakan kegiatan yang tidak baik jika dibandingkan
hewan tersebut dibiarkan hidup bebas dan tenang. Sebagai jawaban
terhadap semua kritik tersebut yakni gabungan antara program
reintroduksi dengan program penangkaran merupakan harapan terbaik
untuk melestarikan spesies, baik yang hampir punah di alam maupun
yang sedang mengalami penurunan drastis, meskipun program
reintroduksi tidak selalu tepat untuk penyelamatan suatu spesies yang
berstatus terancam.
Tantangan terpenting dalam program reintroduksi adalah adanya
peranan masyarakat lokal di dalamnya, karena bagaimanapun masyarakat
memiliki kepentingan terhadap keberhasilan penyelamatan suatu spesies.
Keterlibatan langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat sangatlah
penting bagi setiap upaya konservasi. Suatu program harus dapat
dijelaskan kepada masyarakat setempat agar mereka mau mendukung,
atau setidaknya bersedia menerima program tersebut (Milton et al.,
1999). Pemberian insentif sebagai bagian dari program kepada
masyarakat akan lebih sering membuahkan hasil dibandingkan dengan
penegakan aturan dan hukum secara kaku. Contoh program reintroduksi
serigala di Wyoming, Amerika Serikat, pemberian insentif berupa
pembayaran tunai secara langsung kepada pemilik peternakan yang
kehilangan satwanya. Sementara untuk mempertahankan dukungan
masyarakat terhadap program tersebut, sejumlah kecil serigala yang
kerap menyerang ternak masyarakat terpaksa tetap dibunuh (Nyhus et
al., 2003).
Persyaratan lain agar program reintroduksi, augmentasi, dan
introduksi dapat berhasil maka perlu dipelajari dan dipertimbangkan
organisasi sosial serta perilaku dari hewan yang akan dilepaskan (Festa-
Bianchet & Apollonio, 2003). Secara naluri hewani, hewan-hewan sosial
yang hidup dan dibesarkan di alam seperti mamalia dan beberapa jenis
burung akan belajar menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan sesama
hewan lainnya agar tetap bertahan hidup. Termasuk di dalamnya
kemampuan bersosialisasi dalam mencari makanan bersama, menyadari
adanya bahaya, menemukan pasangan hidupnya, membesarkan anak,
dan melakukan perpindahan. Menurut McPhee (2003), pada umumnya
48 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City