Page 346 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 346

dengan  k  konstanta dan  x  bobot (weight) yang besarnya   0 x   1
        (biasanya   0,5x  ); dan dalam banyak hal nilai  x  besarnya kira-kira
        0,3. Menurut Hendri dan Inra (2007), untuk sungai-sungai yang terjadi
                                                              
        karena  bentukan  alam  maka  besarnya  x   adalah  0,2 x   0,3 .
        Semakin curam kemiringan sungai, semakin besar nilai  x , dan pada
        kasus tertentu  x  dapat bernilai negatif. Jika  S  berdimensi volume,
         I dan  Q berdimensi debit air, maka  k  harus berdimensi waktu (detik,
        menit, jam atau hari).
            Berdasarkan persamaan (4), dapat dibuat persamaan-persamaan
        sebagai berikut:
                            
            S  k xI    1 x Q                                 (5)
             1      1         1
                            
            S  k xI    1 x Q                                 (6)
             2      2         2

            Selanjutnya, berdasarkan persamaan-persamaan (2), (3), (5) dan
        (6) dapat dibentuk persamaan sebagai berikut:
            Q 2   c I  c I  c I  Q                           (7)
                            2 2
                                1
                       1 1
                  0 0
            dengan
            c 0     kx  0,5 t                                  (8)
                k  kx   0,5 t
                     kx   0,5 t
            c 1                                                  (9)
                k  kx   0,5 t

            c 2    k  kx  0,5 t                               (10)
                k  kx   0,5 t
        dan memenuhi
            c  c  c  1                                         (11)
             0   1  2

            Konstanta  k  dan bobot  x  harus ditentukan secara empiris dari
        pengamatan debit air masuk dan keluar dalam waktu bersamaan.
            Analisis  statistika  yang  sering  dimanfaatkan  untuk  melihat
        hubungan antara dua variabel atau lebih yang saling berkorelasi dalam
        suatu DAS adalah analisis regresi (Asdak, 2010). Ada beberapa cara
        untuk  menentukan  seberapa  jauh  model  matematis  yang  berupa
        analisis regresi sederhana mampu menjelaskan data yang ada. Sesuai


     330  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351