Page 344 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 344

struktur dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah
        dengan  melakukan  prediksi  potensi  terjadinya  banjir,  dan  ini  bisa
        menggunakan suatu pemodelan matematika.
            Penggunaan  model  matematika  dapat  untuk  mengurangi
        kesalahan dan mengefisienkan waktu dalam proses perhitungannya.
        Salah satu model yang sangat terkenal, yang dapat digunakan untuk
        melakukan  prediksi  potensi  terjadinya  banjir  adalah  model
        Muskinghum  (Hendri  & Inra, 2007). Model Muskinghum termasuk
        model yang cukup akurat dalam memperkirakan debit banjir dengan
        tingkat  kesalahan  14  persen,  dan  kesalahan  prediksi  waktu  debit
        puncak rata-rata 0,16 jam (Hendri & Inra, 2007).
            Prinsip dasar penyeselesaian perhitungan banjir dengan metode
        Muskinghum adalah kelengkapan data pengukuran debit pada bagian
        hulu  dan  hilir  sungai  yang  didapatkan  pada  waktu  bersamaan.
        Pengukuran ini sangat penting untuk mendapatkan nilai tampungan
        yang terjadi pada penampang sungai yang ditinjau. Nilai ini yang akan
        digunakan untuk menentukan besar faktor pembobot x  dan koefisien
        tampungan  k  (Arifiani, 2008).
            Pada  umumnya,  perhitungan dalam penelusuran banjir melalui
        palung sungai secara manual sukar untuk diselesaikan dalam waktu
        singkat,  karena  waktu  t   harus dibagi menjadi periode-periode  Δt
        yang  lebih  kecil.  Periode  waktu  tersebut  dinamakan  periode
        penelusuran (routing period), dan memerlukan penyelesaian dengan
        model numerik untuk menghasilkan nilai yang lebih valid (Hendri &
        Inra, 2007).
            Penggunaan  metode  Muskinghum  dalam  penelusuran  banjir
        dilakukan dengan asumsi bahwa:
        (a)  tidak ada anak sungai yang masuk ke dalam bagian memanjang
            dari palung sungai yang diobservasi, dan
        (b)  pertambahan  dan  berkurangnya  air  karena  curah  hujan,  aliran
            masuk dan keluar air tanah, serta evaporasi, dianggap tidak ada.

            Dalam  model ini, untuk bagian sungai yang memanjang, waktu
        tempuh t  dibagi menjadi periode-periode penelusuran  Δt  yang lebih
        kecil,  sehingga  selama  periode  penelusuran  t ,  puncak  kejadian
        banjir  tidak  dapat  menutup  bagian  memanjang  sungai  secara


     328  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349