Page 347 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 347

atau tidaknya model matematis tersebut dengan data yang digunakan
                                                                2
               dapat ditunjukkan dengan mengukur besarnya nilai  r  yang disebut
               koefisien  determinasi  (coefficient  of  determination).  Koefisien
               determinasi dalam statistika dapat diinterpretasikan sebagai proporsi
               dari  variasi  yang  ada  dalam  nilai  y   yang  dijelaskan  oleh  model
               persamaan  regresi.  Dengan  kata  lain,  koefisien  determinasi
               menunjukkan  seberapa  jauh  kesalahan  dalam  memperkirakan
               besarnya nilai  y  dapat direduksi dengan menggunakan informasi yang
               dimiliki  variabel x .  Model  persamaan  regresi  dianggap  sempurna
               apabila nilai  r 2   1. Sebaliknya, apabila variasi yang ada pada nilai  y
               tidak  ada  yang  bisa  dijelaskan  oleh  model persamaan regresi yang
               diajukan,  maka  nilai  r 2  0.  Dengan  demikian,  model  persamaan
                                                                2
               regresi  dikatakan  semakin  baik  apabila  besarnya  r   mendekati  1
               (Asdak, 2010).
                   Secara  matematis,  besarnya  koefisien  determinasi  dihitung
               dengan rumus yang diberikan pada persamaan (12) berikut ini:
                                         x    y     2
                                x y     i  i  
                               i i        n       
                   r 2                                                (12)
                                x  2        y  2  
                          x  2   i      y  2    i  
                           i     n       i      n   
                                                    
                        2
               dengan  r  = koefisien determinasi, n  = jumlah data, dan  ,x y  = data
                                                                    i  i
               pengamatan lapangan.
                   Selain  koefisien  determinasi,  terdapat  koefeisien  korelasi  yang
               dapat menunjukkan kuatnya hubungan antara dua variabel, misalnya
               fluktuasi  debit  dengan  curah  hujan  atau  tataguna  lahan.  Kedua
               variabel  ini  mempunyai  hubungan  sebab-akibat.  Koefisien  korelasi
               merupakan  ukuran  kuantitatif  untuk  menunjukkan  “kuat”nya
               hubungan antara kedua variabel tersebut. Meskipun demikian, fakta
               lapangan menunjukkan bahwa fluktuasi debit aliran yang berkorelasi
               dengan  presipitasi  atau  tataguna  lahan  tidak  selalu  memberikan
               implikasi bahwa setiap perubahan pola presipitasi atau tataguna lahan
               akan selalu mengakibatkan terjadinya perubahan debit aliran (Asdak,

                               Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City    331
   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352