Page 320 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 320

aktivitas  fisik masyarakat perkotaan. Secara bertahap dalam jangka
        panjang, akan terbentuk penyeragaman selera dan preferensi pangan
        masyarakat perkotaan karena variasi pangan yang ditawarkan melalui
        fasilitas  pesan  antar  akan  relatif/cenderung  sama,  dan  merupakan
        jenis pangan yang tinggi kalori, kadar gula, dan garam.

        PERTANIAN  KOTA  DAN  KETAHANAN  PANGAN  MASYARAKAT
        PERKOTAAN DI TINGKAT RUMAH TANGGA

            Pertanian  kota    (Urban    Agriculture)    didefinisikan  sebagai
        usahatani, pengolahan, dan ditribusi  dari berbagai komoditas pangan,
        termasuk  sayuran dan  peternakan  di dalam atau pinggir kota  di
        daerah  perkotaan.  Studi  tentang  pertanian  kota  saat  ini  terus
        berkembang sebagai salah satu solusi berbagai permasalahan terkait
        ketahanan  pangan,  banjir,  penurunan  panas  kota,  efisiensi  energi,
        kualitas udara, perubahan iklim, hilangnya habitat, dan pencegahan
        kejahatan (Mazeereuw, 2005).
            Berdasarkan Urban Agriculture Network,  diperkirakan 800 juta
        orang  terlibat dalam pertanian kota di dunia;  200 juta  memproduksi
        untuk dijual ke pasar; dan  150 juta orang yang bekerja secara penuh.
        Pada tahun    1993 sampai 2005,  pertanian kota  dapat meningkatkan
        pangsa  produksi pangan di dunia  dari  15% ke 33%,  pangsa untuk
        buah-buahan, daging, ikan, dan susu  dari 33% menjadi  50%, dan
        jumlah  petani kota dari 200  menjadi  400 juta  (Baumgartner dan
        Belevi  ,2007).  Fungsi  pertanian  kota  yang  telah  diidentifikasi  oleh
        Mazeereuw (2005) dalam Hanani (2009) ditampilkan pada Gambar 2.


















     304  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325