Page 315 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 315

“keegoisan”  negara-negara  di  dunia  yang  semakin  mementingkan
               kebutuhannya  sendiri,  terjadinya  tren  persaingan  penggunaan
               komoditas  pertanian  untuk  sektor  pangan,  pakan,  dan  energi,
               terjadinya  resesi  global,  dan  serbuan  pangan  asing  (“westernisasi
               diet”) yang menjadi penyebab terjadinya gizi lebih serta peningkatan
               ketergantungan  terhadap impor pangan, baik dalam bentuk bahan
               baku maupun produk jadi atau setengah jadi.

               KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT PERKOTAAN

                    Pertumbuhan  penduduk  dan  meningkatnya  urbanisasi
               merupakan tantangan di masa depan dan merupakan tantangan bagi
               smart city. Nugent (2000) memperkirakan pada tahun 2025, sebanyak
               65% penduduk dunia tinggal di kota. Peningkatan jumlah penduduk
               yang  tinggal  di  perkotaan  ini  akan  menimbulkan  permasalahan-
               permasalahan  terkait  infrastruktur  publik,  tempat  tinggal,  tenaga
               kerja,  kerawanan  pangan,  lingkungan  dan  sanitasi.  Permasalahan-
               permasalahan  tersebut  disebabkan  oleh  keterbatasan  lahan,  alih
               fungsi  lahan,  dan  tata  kelola perkotaan yang tidak terencana sejak
               awal.
                    Alih  fungsi  lahan  pertanian  menjadi  lokasi pemukiman/tempat
               tinggal,  tempat  usaha,  industri,  dan  perkantoran berdampak pada
               penurunan  luas  lahan  pertanian  untuk  menghasilkan  komoditas
               pertanian atau bahan baku pangan. Alih fungsi lahan berdampak pula
               pada peningkatan jumlah masyarakat miskin perkotaan. Hal ini karena
               terjadi  pergeseran  peran  dari  pemilik  tanah,  yang  mendapatkan
               penghasilan  dari  komoditas  pertanian,  menjadi  pekerja  penggarap
               atau bahkan pengangguran karena mereka umumnya tidak memiliki
               keterampilan  atau  keahlian  selain  bercocok  tanam.  Kondisi  ini
               merupakan titik awal terjadinya kerawanan pangan.
                    Kerawanan  pangan  merupakan  suatu  kondisi  ketidakcukupan
               pangan yang dialami daerah, masyarakat, atau rumah tangga pada
               waktu  tertentu  untuk  memenuhi  standar kebutuhan fisiologis bagi
               pertumbuhan dan kesehatan masyarakat (Dewan Ketahanan Pangan,
               2006).  Kerawanan pangan yang dialami masyarakat perkotaan terkait
               erat  dengan  ketersediaan  pangan, ketidakmampuan rumah tangga

                               Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City    299
   310   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320