Page 318 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 318
porsi/jumlah yang berlebih, rendahnya konsumsi buah dan sayur, dan
tingginya konsumsi garam, gula, serta lemak.
Joint FAO/WHO Expert Consultation on diet, nutrition and the
prevention of chronic diseases merekomendasikan asupan minimum
400 gram buah dan sayur per hari (tidak termasuk kentang dan umbi-
umbian yang mengandung pati) untuk pencegahan penyakit kronis
seperti jantung, kanker, diabetes dan obesitas, sekaligus sebagai
upaya pencegahan kekurangan zat gizi mikro. Jumlah konsumsi buah
dan sayur yang cukup akan memberikan asupan yang memadai bagi
serat ke dalam tubuh. Berdasarkan data Pusdatin Kemenkes RI (2017),
rata-rata konsumsi sayur-sayuran masyarakat perkotaan sebesar
3,01% dari pengeluaran perkapitanya, dan 2,05% untuk buah-buahan.
Masyarakat perkotaan mengalokasikan 44,57% pendapatannya
untuk mengonsumsi makanan, dan 15,22% dari konsumsi makanan
tersebut adalah kelompok makanan dan minuman jadi (Pusdatin
Kemenkes RI, 2017), yang merupakan makanan dan minuman dengan
kadar gula, garam, dan lemak tinggi.
Perubahan pola makan masyarakat perkotaan akibat peningkatan
industrialisasi, urbanisasi, dan mekanisasi, turut berperan terhadap
kejadian double burden pada masyarakat perkotaan. Tersedianya
berbagai fasilitas pesan antar dalam jaringan (pesan antar online)
berkontribusi terhadap kurangnya aktivitas fisik masyarakat
perkotaan. Masyarakat perkotaan dapat dengan mudah memenuhi
kebutuhan pangannya melalui aplikasi di perangkat komunikasinya
(gadget) tanpa harus meninggalkan tempat tinggal atau tempat
kerjanya. Di sisi lain, kehadiran fasilitas pesan antar dalam jaringan
mampu menambah lapangan pekerjaan dan menggerakkan
perekonomian masyarakat.
Perubahan/pergeseran pola komunikasi antar anggota keluarga
dari komunikasi verbal/komunikasi secara langsung menjadi
komunikasi tak langsung yang difasilitasi perangkat (gadget) turut
berkontribusi terhadap kurangnya aktivitas fisik masyarakat
perkotaan. Pengguna gadget kimi lebih sering menghabiskan
waktunya dengan gadgetnya sendiri. Masing-masing anggota keluarga
menjalin komunikasi melalui gadget masing-masing, bahkan ketika
mereka duduk bersama di satu ruang atau tempat yang sama. Hal ini
302 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City