Page 42 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 42
Sejalan dengan Holmberg, Sewart (1984) menyoroti pentingnya inter-
aksi antara mahasiswa dengan 'dosen' dalam pendidikan jarak jauh. Me-
nurut Sewart, bahan ajar yang diproduksi sebelum proses belajar menga-
jar (pre-produced learning materials) tidak mungkin dapat menggantikan
ru1 gsi dan peran dosr.n konvensional secara seratus persen. Lebih lanjut
Sewart mengatakc..n bahwa ketiadaan umpan balik yang segera kepada
mahasiswa jarak jauh dapat menjadi bumerang bagi hasil belajar mereka.
Kebutuhan mahasiswa yang berbeda-beda kadang kala tidak secara lang-
sung berhubungan dengan materi ajar, dan hal ini tidak mungkin di-
akomodasi oleh bahan ajar yang diproduksi secara masal. Oleh karena
itu, Sewart menekankan pentingnya pelayanan bantuan belajar bagi ma-
hasiswa.
Salah satu bentuk bantuan belajar tersebut adalah tutorial dan konse-
ling. Seorang tutor-konselor, selain menjadi tutor matakuliah juga mem-
punyai tanggung jawab untuk membimbing mahasiswa (baik secara aka-
demik maupun non-akadernik) pada masa-masa awal studi mahasiswa.
Sewart percaya bahwa dengan adanya bantuan tutor-konselor yang akan
berfungsi sebagai dosen dan pembimbing seperti dalam pendidikan
konvensional, kualitas proses belajar pada pendidikan jarak jauh dapat
ditingkatkan.
Secara umum, sejalan dengan perkembangan dua paradigma terse-
but, praktek pendidikan jarak jauh perlu selalu menjaga keseimbangan
antara aspek akses dan kualitas. Peningkatan kuantitas dan kualitas inter-
aksi untuk menjaga kualitas pendidikan tidak berarti seratus persen me-
lupakan aspek akses. Bahkan menurut Peters (1993), perkembangan tek-
nologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan keseimbangan an-
tara aspek akses dan kualitas ini. Sekarang ini, interaksi dua arah antara
mahasiswa dengan institusi dan instruktur/tutor dapat dilakukan dengan
mudah dan relatif cepat melalui media elektronik seperti audio/video
35