Page 39 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 39
.ningkatkan jumlah sumberdaya manusia terdidik. Seiring dengan peru-
bahan tatanan masyarakat dari era industrialisasi ke era pasca indus-
trialisasi (post-industrial society), sistem pendidikan jarak jauh pun harus
mengalami perubahan (Peters, 1993 dalam Keegan, 1993). Pada era indus-
tri, proses pendidikan jarak jauh dilakukan melalui pemanfaatan bahan
ajar cetak yang diproduksi secara masal serta interaksi melalui surat me-
nyurat (correspondence study). Namun demikian, seiring dengan perkem-
bangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem pendidikan jarak ja-
uh dapat dirancang menjadi lebih individualistik (individualized) dan
desentralistik sesuai dengan tuntutan masyarakat baru.
Kebutuhan akan pendidikan bagi masyarakat era pasca industrialisa-
si, baik dari segi jenis maupun metode, telah berubah. Hal ini karena
kompetensi yang dituntut oleh dunia kerja juga berubah dengan sangat pe-
sat, seperti yang diungkapkan oleh Bardmann dan Franzpotter (1990 da-
lam Peters, 1999).
Today 's production methods, communication technologies, perceptions
of problems and problem solving strategies can be overdue and obsolete
tomorrow (hal. 5).
Oleh karena itu, substansi pendidikan harus ditekankan pada pelatih-
an keterampilan untuk belajar mandiri, berkomunikasi, bekerjasama da-
lam suatu tim, memahami gejolak sensitivitas sosial, mengemban tang-
gung jawab sosial, menjadi individu yang luwes/fleksibel, dan memupuk
pengalaman dalam bertindak fleksibel (Peters, 1999). Hal ini semua men-
cerminkan individualisasi dari substansi pendidikan, sehingga program
pendidikan harus dirancang menjadi interaksi satu (rancangan program/
kurikulum) lawan satu (peserta didik) dan bukan bersifat masal seperti
pada awal praktek pendidikan koresponden.
32