Page 382 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 382
kampus Perguman Tinggi Negeri dengan harapan terjadinya suasana tu-
torial yang mirip dengan kehidupan kampus ternyata tidak selalu mem-
buahkan basil seperti yang kita harapkan. Lalu apakah UT masih ada
gunanya?
Barangkali kita perlu mengkaji persoalannya lebih mendalam lagi. lsti-
lah 'terbuka' pada SMP-Terbuka sering diartikan bahwa siswa-siswa itu
belajar di 'alam terbuka' tidak dalam mang kelas seperti lazimnya sebuah
sekolah. Salah satu tayangan promosi SMP-Terbuka waktu itu menunjuk-
kan seorang anak yang sedang menggembala kerbau, sambil membawa
bahan belajar tertulis. Sambil menunggu kerbaunya memakan rumput, ia
belajar dari buku yang dipegangnya itu. Tayangan tersebut sesungguhnya
tidak dimaksudkan untuk menyampaikan pesan tentang 'alam terbuka'
tempat anak SMP tadi belajar, melainkan untuk menampilkan keterbuka-
an atau lebih tepat barangkali keluwesan cara belajar, bahwa belajar itu
tidak hams terikat oleh waktu maupun tempat.
Apa yang dilakukan oleh The Open University di Inggris adalah memberi
peluang kepada masyarakat luas untuk mempelajari apa yang lazimnya
hanya diajarkan di mang kuliah pada sebuah universitas. Istilah 'terbuka'
hendaknya lebih diartikan pada sifat tidak tergantungnya proses belajar
pada kendala yang lazim terdapat dalam pendidikan konvensional. The
Open University diadakan setelah tersedianya siaran televisi yang dapat
menjangkau cakupan pemirsa yang cukup luas. Seseorang dapat menjadi
'mahasiswa' hanya dengan mengikuti program-program tertentu dari
tayangan televisi tersebut. Bahkan, ia tidak hams mendaftar secara resmi
sebagai 'mahasiswa' selama dia tidak meminta dievaluasi kemajuannya
dan tidak meminta pengakuan akan prestasinya. Tentu saja, mereka yang
ingin secara sungguh-sungguh mengikuti program-program yang disaji-
kan melalui televisi itu disediakan pula layanan tambahan seperti bahan
tertulis, program tutorial, evaluasi basil belajar, dan sebagainya.
395