Page 386 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)

harus mempertemukan dua pihak pada tempat yang sama dan waktu yang
juga bersamaan, kini ditembus dengan tersedianya fasilitas telekomuni-
kasi dan rekaman elektronik yang mudah disediakan. Bahkan, yang
mengubah proses pembelajaran secara lebih drastis lagi adalah unsur
kepintaran yang dahulu hanya menjadi monopoli otak manusia, kini dapat
digantikan oleh sebuah mesin yang tidak terlalu mahal harganya.
Dengan kehadiran jaringan internet, setiap lembaga pendidikan kon-
vensional dalam praktek sehari-hari sudah melakukan sebagian transaksi
ilmunya melalui apa yang dahulu dimonopoli oleh lembaga pendidikan ja-
rakjauh. Lalu UT harus bagaimana? Dari segi kepakaran disiplin keilmu-
an, sudah barang tentu UT tidak akan sanggup untuk bersaing dengan
universitas konvensional ternama. Karena itu, UT harus mencari jati-diri
dan sisi keunggulannya pada kepakaran dalam perwujudan transaksi ilmu
lewat media. Pusat Antar Universitas yang dahulu dititipkan pada UT harus
keluar dari jalur kebiasaan lamanya menangani efektivitas dan efisiensi
transaksi ilmu tatap muka, dan mulai lebih memfokuskan perhatian pada
transaksi ilmu dengan menggunakan media elektronik. Pusat Produksi
Media dengan stafnya yang sudah terlatih harus lebih dimanfaatkan. Untuk
mendukung itu telah didirikan Pusat Penelitian Media agar UT tidak
ketinggalan mengikuti kiprahnya perkembangan teknologi yang sedang
berlangsung. Pusat Studi Indonesia yang tadinya berupa ajang penelitian
seperti yang lazim ada di universitas biasa, sebaiknya lebih berperan
sebagai pengelola Jaringan Informasi tentang Indonesia. Fakultas membe-
ri dukungan dengan menampilkan ciri-ciri khusus disiplin ilmu yang
dibawakannya.
Sasaran UT untuk menjadi ajang belajar bagi mereka yang sedang
bekerja justru akan semakin penting, khususnya dalam melayani pendi-
dikan yang sifatnya terbuka. Globalisasi ekonomi akan menuntut fleksibili-
tas sumber daya manusia untuk selalu melakukan proses adaptasi agar

399