Page 231 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 231
Pendidikan Terbuka untuk Indonesia Emas
berbagai sumber pengetahuan. Teori pembelajaran sosial
yang memberi penekanan pada pemberian contoh (modelling)
mempunyai relevansi dengan teori konstruktivisme ini, karena
dalam interaksi dan kolaborasi peserta didik akan mengamati
dan merefleksi model-model perilaku (dari dosen maupun
teman) dikaitkan dengan pilihan perilaku untuk diri sendiri.
Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran perlu dirancang
interaksi intensif dalam kegiatan belajar kolaborasi, di
samping itu peserta didik perlu didorong dan difasilitasi untuk
mengeksplorasi berbagai sumber pengetahuan dan diberi
kebebasan untuk memilih strategi dalam belajar.
Konektivisme berkembang sejalan dengan berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi. Dengan menggunakan
TIK pengetahuan disebarkan melalui jaringan informasi dan
disimpan dalam bentuk digital, berupa teks, audio dan video.
Siemens (2005) menjelaskan bahwa proses ‘belajar’ terjadi
saat seseorang terhubung dengan orang lain, dan memberi
kontribusi gagasan kepada suatu komunitas yang mempunyai
minat sama untuk berbagi informasi, berdiskusi dan berpikir
bersama. Lebih lanjut disebutkan bahwa esensi dari belajar
dan pengetahuan bukanlah pada persamaan dan penyamaan
pendapat, tetapi justru bertumpu pada perbedaan pandangan
(diversity of opinion) (Siemens, 2008).
Dalam praktek pendidikan dikenal beberapa paradigma
pedagogi yang dibedakan dari titik sentral perhatian
pelaksanaannya sebagai berikut.
• Pedagogi Berbasis Pengajaran dan Pembelajaran
Pedagogi pendidikan sering dibedakan sebagai pedagogi
yang “berpusat pada dosen” (teacher –centered) dan
yang “berpusat pada mahasiswa” (learner centered).
Terkadang kedua perpektif ini dipandang sebagai pilihan,
learner centered dinilai lebih sesuai dan efektif dalam
228