Page 236 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 236

6. Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan Terbuka


                   Setelah 40 tahun berlalu, dalam berbagai kajian tentang
                   open  pedagogy,  berbagai  prinsip  dasar  yang  dijelaskan
                   Paquette  seperti  kolaborasi,  keragaman  dan  partisipatif,
                   tetap  relevan,  bahkan  menjadi  “guiding  praxis”
                   (perwujudan penerapan teori) untuk menafsirkan bentuk
                   dan ciri open pedagogy masa kini. Esensi Open Pedagogy
                   adalah constructive, connected dan critical (Tanya, 2018),
                   dan hal ini sangat berkaitan dengan penggunaan teknologi
                   informasi  dan  komunikasi  masa  kini,  bahkan  mungkin
                   dapat  disebut  sebagai  “pedagogi  berbasis  teknologi”
                   yang berpusat  pada peserta didik,  konstuktivistik, dan
                   interaktif.

                   Pedagogi  terbuka  juga  dimaknai  sebagai  praktek
                   pembelajaran  yang  terjadi  karena    akses  bebas  sumber
                   pendidikan  (Open  Educational  Resources  –  OER)
                   (Wiley, 2013; DeRosa and Jhangiani, 2017). Esensi open
                   pedagogy dimaknai sebagai praktek pendidikan yang lebih
                   menekankan pelibatan mahasiswa sebagai penggagas dan
                   pencipta informasi daripada sebagai pengguna informasi.
                   Produk  informasi  hasil  kreasi  mahasiswa  tersebut
                   kemudian  diberi  lisensi  terbuka  sehingga  dapat  diakses
                   dan digunakan oleh masyarakat luas, sebagai  OER dalam
                   berbagai bentuk, misalnya buku, video, audio berisi kajian
                   mikro, dan produk mahasiswa ini mempunyai karakteristik
                   5R, reused, retained, redistribute, revised , dan remixed.
                   Setiap  orang  bebas  untuk  menggunakan,  mengubah,
                   menggabungkan  dan  membagikan  ulang  konten  OER
                   kepada masyarakat luas. Pada satu sisi mahasiswa akan
                   mempunyai repositori portofolio yang terkumpul selama
                   mengikuti pendidikan dan dapat diakses orang lain, tetapi
                   pada  sisi  lain  kualitas  produk  yang  shareable tersebut
                   dipertanyakan  validitasnya.  Dalam  hal  ini  pendidik  atau
                   pengajar  perlu  mempunyai  mekanisme  tertentu  untuk





                                          233
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241