Page 239 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 239
Pendidikan Terbuka untuk Indonesia Emas
pembelajaran tertentu. Bentuknya beragam, mulai dari
penggunaan powerpoin dalam pembelajaran, MOOCs,
penugasan untuk membuat blog atau menggunakan
media sosial dalam pembelajaran, seperti yang terjadi
pada masa covid 19 ini. Dalam keterpaksaan dan
keterbatasan, WhatsApp dan Facebook digunakan dosen
untuk berkomunikasi dengan mahasiswa, memberi tugas
dan penjelasan kepada mahasiswa. Melalui beragam
aplikasi teknologi proses dan bentuk pembelajaran
berubah. Porsi pertemuan tatap muka berkurang, bahkan
hilang. Dampak proses seperti ini pada kemudahan dan
kenyamanan peserta didik dalam belajar perlu menjadi
perhatian pendidik, karena ada komponen lingkungan dan
suasana belajar yang hilang. Hal ini perlu dipertimbangkan
dalam menyusun skenario pembelajaran selanjutnya.
• Personalized Learning
Dalam praktek pendidikan konvensional tatap muka,
biasanya seorang pengajar menggunakan model dan
scenario pembelajaran yang sama untuk peserta didik
dalam satu kelas. Seluruh peserta mengikuti tahapan
yang sesuai dengan desain rancangan pengajar. Menurut
Feldstein dan Hill (2016) apa yang terjadi dalam kelas
seperti itu adalah depersonalized learning, di mana
kondisi, kepentingan dan minat pribadi peserta didik
tidak selalu diperhatikan, istilahnya one size fit all. Dalam
pembelajaran kelas memang sulit memberikan perhatian
kepada setiap individu peserta didik, bahkan dalam
kelompok kecil juga terjadi variasi di antara anggota
kelompok tersebut.
236