Page 24 - Perspektif Milenial Pendidikan Jarak Jauh
P. 24
~ Perspektif Milenial: Pendidikan Jarak Jauh ~ 7
Transformasi Pendidikan Konvensional ke
Pendidikan Jarak Jauh
Nong Ayu Triyanti Utami Hakim, S.I.P., M.I.P.
“Nothing Endures, but Change.”
- H e r a c l e t o s -
PROLOG
Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam sebuah negara. Dapat
dikatakan bahwa keberhasilan suatu negara bergantung pada kualitas
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Sementara itu, kualitas SDM
tersebut dapat diukur, salah satunya oleh jenjang pendidikan yang telah
dicapai oleh masyarakatnya.
Dalam prosesnya, masyarakat umum mengenal pendidikan yang
dilaksanakan secara tatap muka dengan ceramah seorang pendidik kepada
anak didiknya dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini biasa
disebut sebagai pendidikan konvensional dan dinilai paling mumpuni
sehingga memunculkan keraguan akan pendidikan jarak jauh. Sebelumnya,
pendidikan jarak jauh seolah ‘melawan arus’ dalam metode pendidikan
formal yang ada di Indonesia. Namun, kini transformasi pendidikan jarak
jauh telah diuntungkan dengan adanya masa pandemi Covid-19. Diakui atau
tidak, pandemi Covid-19 telah meruntuhkan masa kejayaan pendidikan
konvensional dan dimulainya kejayaan baru pendidikan jarak jauh.
Keraguan akan pendidikan jarak jauh mulai terbantahkan, bahkan kini
pendidikan jarak jauh dilaksanakan secara berjamaah dan menjadi sesuatu
yang mainstream. Terlepas dari pro dan kontra pelaksanaan pendidikan
jarak jauh di Indonesia, mulai dari kesiapan, baik secara teknis maupun
metode pembelajaran, pada kenyataannya pendidikan jarak jauh telah
d i k u k u h k a n s e b a g a i s a l a h s a t u s o lusi melaksanakan pendidikan di t e n g a h
pandemi Covid-19.
Dengan adanya solusi tersebut, negara berusaha untuk tidak alpa dalam
memenuhi kewajiban memberikan pendidikan kepada seluruh
masyarakatnya sesuai dengan titah UUD 1945, mencerdaskan kehidupan