Page 74 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 74
Alllll'l!llli, Snir''ll l'r•ndidl~tlll /(/Ia/.; hwh .
(ketersediaan dan kemudahan memperoleh atau menggunakan
med1a). !Jiaya (bagi institusi dan peserta ajar). dan fungsi
pembelajaran.
Pengembangan bahan ajar yang mengikuti pedoman
disertai dengan pemillhan media yang tepa! akan menghasilkan
bahan aJar yang dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta ajar.
Dari sis1 peserta ajar, peserta PJJ adalah individu yang mampu
belajar mandiri secara individual dan kelompok tanpa bantuan
l;:mgsun(J dari pengaJ<H Peserta program juga memiliki akses
terhadap merJ1a komunikasi untuk mempelajari bahan aJar yang
mel1puti akses untuk membaca buku, akses untuk bahan audio-
visual. serta akses terhadap media komunikas1 termasuk Internet.
Aspek selanJulnya yang perlu diperhatikan adalah pem-
belaJaran. Meskipun materi aJar sudah dikembangkan sedemikian
rupa sehmgga dapat dipelaJari secara mandiri, tetapi peserta ajar
tetap memerlukan bantuan belajar (Sewart, 1984). Bahan ajar
yang cllproses sebelum proses belaJar lidak dapat menggantikan
funqsi dan per an dosen 1 OQ%,, peserta ajar tetap perlu umpan
balik. Yang perlu d1perhatikan. bantuan belaJar dalam PJJ bukan
pengganti pertemuan tatap muka seperti yang dilakukan pada
Slstem tatap muka. Bantuan belajar, dalam bentuk tutorial,
c!ised1akan dengan dua tujuan (1) memenuhi tujuan
pemtJelaJaran mala pelajaran yang menuntut diadakannya
pert8muan tatap muka, misalnya praktikum, dan {2} memenuhi
kebutuhan peserta ajar yang kesulitan untuk belajar sendiri.
Bahan dan proses evaluasi hasil belajar dalam PJJ
rlilakuk;;m rlengan memperhatfl<.an komponen-komponen yang
digunakan dalam pengembangan bahan ajar. Masalah yang
penting (krusial) dalam bahan evaluasi adalah kebocoran.
Berkaitan dengan hal tersebut PJJ menuntut sistem manajemen
yang menyeluruh dan terkontrol.
58