Page 63 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 63

50  Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik


        untuk  menjamin  kualitas  laporan  keuangan  dan  pengungkapannya,
        pengembangan  management  information  system  (MIS)  untuk  menjamin
        pengukuran  kinerja  dan  keefektifan  proses  pengambilan  keputusan,
        pengembangan  manajemen  risiko  untuk  menjamin  bahwa  seluruh  risiko
        signifikan  telah  diidentifikasi,  diukur,  dan  dikelola  hingga  batas  toleransi
        (Surya dan Yustiavandana, 2006).

        6.  Akuntabilitas
            Bersumber  dari  AWI/MCI  Program  (2010),  akuntabilitas  merupakan
        tuntutan  agar  manajemen  memiliki  kemampuan  bertanggung  jawab
        merespon  pertanyaan  stakeholders  atas  berbagai  corporate  action  yang
        mereka  lakukan.  Akuntabilitas  meliputi:  i)  kejelasan  definisi  jalur
        akuntabilitas:  staf  akademik,  staf  manajerial,  staf  administrasi,  badan
        governance;  ii)  proses  untuk  evaluasi  pencapaian  tujuan;  iii)  diseminasi
        informasi:  tujuan  institusi,  prestasi  mahasiswa,  penyerapan  lulusan  oleh
        pasar tenaga kerja, evaluasi institusional (internal dan eksternal), akreditasi;
        iv)  metode  yang  digunakan  untuk  mengevaluasi  kinerja  mahasiswa,  staf
        pengajar, staf administrasi, dan staf manajerial; v) pemeriksaan keuangan:
        proses  pemeriksaan  akun  PT;  vi)  pencegahan  risiko;  dan  vii)  mekanisme
        penanganan misconduct.

        7.  Responsiveness
            Responsiveness  merupakan  kemampuan  pihak  PT  menangkap  isu-isu
        dan   permasalahan-permasalahan   yang   terjadi   dalam   dinamika
        penyelenggaraan PT. Selain itu merupakan upaya respon PT atas harapan-
        harapan  stakeholders  dan  penyikapan  permasalahan  yang  terjadi.  PT
        dituntut  responsif  terhadap  permasalahan  yang  terjadi  di  lingkungan
        sekitarnya dan bersikap dengan tepat. Responsivenessdapat dilihat sebagai
        kepedulian  atas  tanggung  jawab  sosial  dan  penjaminan  suasana  dan
        lingkungan akademik yang kondusif (Vigoda, 2002).

        8.  Fairness
            Fairnessadalah keadilan terhadap stakeholders agar setiap stakeholders
        terlindungi  dari  upaya  penyelewengan  baik  dalam  bentuk  usaha  untuk
        kepentingan  pribadi  maupun  benturan  kepentingan  atau  praktik  PT  yang
        tidak sehat (Anggriawan dan Nurkholis, 2014).  Terkait dengan mahasiswa
        praktik  fairness  dapat  dilihat  dari  adanya  skema  subsidi  dan  alokasi  biaya
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68