Page 67 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 67
54 Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik
Ghignoni dan Verashchagina (2014) menambahkan kinerja PT dapat
dilihat dari kesesuaian lulusan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Bidang
pekerjaan yang dapat dimasuki lulusan tergantung pada kualifikasi dan
keterampilan yang dikuasai lulusan (Koda dan Yuki, 2013).
Fielden (2008) mengemukakan bahwa mengukur kinerja mahasiswa
dapat dilakukan dengan melihat komposisi latar belakang sosial, jumlah
aplikasi untuk tiap departemen/jurusan, persentase mahasiswa
internasional, persentasi mahasiswa yang bertahan setelah satu tahun,
persentase kelulusan mahasiswa, persentase mahasiswa yang bekerja atau
melanjutkan studi setelah 6 bulan lulus. BAN PT (2010) mengemukakan
penilaian kinerja mahasiswa antara lain dengan melihat IPK Lulusan; prestasi
mahasiswa di bidang nalar, bakat, dan minat; persentase lulusan tepat
waktu, layanan kepada mahasiswa, dan pelacakan dan perekaman data
lulusan. Rhodd (2009) sebelumnya menyebutkan bahwa lama mahasiswa
menyelesaikan studi juga merupakan ukuran kinerja mahasiswa secara
keseluruhan.
3. Kinerja Riset
Model otonomi, khususnya PTN, bertujuan mentransformasi PTN dari
teaching university menjadi research university. Status research university
sangat mendukung kinerja dosen dalam pembelajaran berbasis riset
sehingga materi pembelajaran selalu terbarui dengan berbagai penemuan
dan perkembangan baik ilmu pengetahuan, teknologi, maupun berbagai
aspirasi yang berkembang dalam masyarakat (Sumarni, 2009). Penekanan
ukuran kinerja universitas saat ini pada efektivitas dan efisiensi. PT dianggap
menawarkan tiga kategori output utama: (1) tenaga kerja yang berkualitas;
(2) penelitian dan beasiswa; dan (3) berbagai manfaat sosial lainnya.
Berkenaan dengan kinerja penelitian PT dapat dilihat antara lain dari
penghimpunan dana penelitian, publikasi dosen, dan paten (Higgins, 1989).
Jadi, kinerja tersebut secara keseluruhan dapat dilihat dari penelitian yang
dihasilkan oleh PT dan dampaknya terhadap ilmu pengetahuan dan
kesejahteraan masyarakat.
Senada dengan Higgins (1989), BAN PT (2010) melihat kinerja riset pada
produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen dalam kegiatan penelitian
meliputi jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, jumlah
artikel ilmiah yang dihasilkan dan karya dosen atau mahasiswa yang telah
memperoleh hak paten/HAKI atau mendapatkan pengakuan/penghargaan.