Page 68 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 68

Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik  55


               Fielden  (2008)  mengemukakan  kinerja  riset  dilihat  dari  skor  nasional,
               pendapatan dari sumber non pemerintah, rerata publikasi ilmiah dari setiap
               dosen, jumlah pendapatan dari riset yang dikomersialkan atau royalti dari
               riset, dan persentase riset pascasarjana.

               4.  Kinerja Sumber Daya Manusia
                   Fielden (2008) mengemukakan kinerja SDM dapat dilihat dari turnover
               staf,  persentase  pekerja  kontrak  dengan  tetap,  persentase  staf  asing,  dan
               proporsi  staf  perempuan.BAN  PT  (2010)  melihat  kinerja  sumberdaya
               manusia melalui antara lain.
               a.  Efektivitas  sistem  perekrutan,  penempatan,  pengembangan,  retensi,
                   dan  pemberhentian  dosen  tetap  dan  tidak  tetap  dan  tenaga
                   kependidikan  untuk  menjamin  mutu  penyelenggaraan  program
                   akademik.
               b.  Sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen tetap
                   dan dosen tidak tetap serta tenaga kependidikan.
               c.  Kualifikasi  akademik,  kompetensi  dosen  tetap  dan  tidak  tetap  untuk
                   menjadi mutu program akademik.
               d.  Jumlah, kualifikasi, dan pelaksanaan tugas dosen tidak tetap.
               e.  Upaya peningkatan SDM dalam tiga tahun terakhir.

               5.  Kinerja Keuangan
                   Fielden (2008) mengemukakan bahwa kinerja keuangan PT dapat dilihat
               dari pendapatan dari sumber non pemerintah, persentase total pengeluaran
               gaji, rasio kesehatan keuangan seperti dana cadangan dan likuiditas, serta
               persentase  pengeluaran  pemeliharaan  gedung.  Indrajit  dan  Djokopranoto
               (2006)  mengemukakan  ukuran  kinerja  PT  dalam  perspektif  keuangan
               berbasis  BSC  meliputi  empat  dimensi  yaitu  (1)  kinerja  operasi,  (2)  posisi
               keuangan, (3) nilai universitas, dan (4) tertib keuangan.
                   Pada  sisi  lain,  kinerja  keuangan  PT  dapat  dilihat  pula  dari  aset  atau
               modal  intelektual  yang  dihasilkan  melalui  proses  akademik  yang
               dilaksanakan para dosennya. Sumarni (2009) menyebutkan bahwa PT akan
               berusaha  melakukan  efisiensi  biaya  maupun  peningkatan  utilitas  asetnya
               dan  akan  mengatur  intelectual  capital-nya  agar  mampu  menghasilkan
               revenue yang lebih signifikan. Dengan demikian inti dari kinerja keuangan PT
               adalah  pada  capital  intelectual  yang  dimiliki  untuk  menghasilkan  revenue
               dan meningkatkan citra PT. Kinerja keuangan PT merupakan kemampuan PT
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73