Page 46 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 46

Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik  33


               entrepreneur human resources, effective reseraches in line with the market
               needs,  entrepreneurial  centres)  and  aims  to  mobilize  all  of  its  resources,
               abilites and capabilities in order to fulfill its mission”. Definisi terbaru lain
               dari EULP (2013) menyatakan“entrepreneurial university as an organisasiton
               are designeed to encourage and support botom-up innitiatives and reward
               and  empower  such  initiatives.  They  facilitate  informal  relationship  and
               network building as a necessary condition for the promotion of innovation
               via the building of individual and collective social capital. Such organsiasiton
               are held together more by shared values and culture than by formal control
               system and more by informal flexible strategic thinking and awareness than
               by highly formal planning systems”.
                   Dari  berbagai  definisi  yang  dikembangkan  oleh  para  ahli  (1998-2008)
               yang disarikan oleh Aracil et al., (2013), dapat ditarik benang merah bahwa
               entrepreneurial  university  terkait  dengan  pemanfaatan  peluang  karena
               perubahan  lingkungan  yang  dapat  diakomodasi  melalui  pengoptimalan
               komersialisasi  dan  komoditasi  jasa.  Esensi  ini  berbeda  pada  era  saat  ini,
               pentingnya membangun network untuk mengoptimalkan network resources
               dari  pihak  luar  yang  intinya  berkekuatan  social  capital,  share  value,
               relationship (Salamsadeh et al., 2011; EULP, 2013).

               B.  PROPOSISI DAN KONSEPTUAL MODEL

                   Institusi  pendidikan  tinggi  dituntut  dapat  menjadi  corporate
               entrepreneurship  yaitu  aktivitas  perusahaan  yang  berusaha  melakukan
               secara berbeda serta lebih baik, yang berorientasi pada inovasi, proaktif dan
               siap menanggung resiko dalam mencapai kinerja. Kuratko et al (2005) dan
               Diefenbach   (2011)   corporate   entreprenurship   ditandai   dengan
               diterapkannya orientasi kewirausahaan dengan karakteristik innovativeness,
               proactiveness dan risk taking. Menurut pendapat para ahli (Lumpkin & Dess,
               1996, 2001; Quince & Whittaker, 2003; Wiklund & Shepherd, 2005; Suryana,
               2009;  Winarno,  2011),  yang  intinya  menyatakan  orientasi  strategik  para
               pengambil  keputusan  sebagai  dasar  dalam  melakukan  tindakan
               entrepreneurial,  dapat  merefleksikan  tindakan  strategis  berbagai  pihak
               memberikan  dampak  terhadap  peningkatan  kinerja.  Untuk  dapat
               membangun  entreprenurial  university  yang  entrepreneurial  orientation,
               perlu  didukung  oleh  organisasi  yang  solid    yang  memiliki  faktor-faktor
               penting  seperti  management  support,  reward/reinforcement,  time
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51