Page 42 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 42
Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik 29
pertumbuhan dan kinerja perusahaan (Fairoz, 2010). Kemudian Chen et al.,
(2011) menyatakan orientasi kewirausahaan berhubungan dengan proses
entrepreneurial, adapun entrepreneurial orientation merupakan hasil dari
perubahan stereotype praktik bisnis lama dan membangun sesuatu yang
baru, innovatif, berpola pada keberanian menanggung risiko sebagai
perilaku ekonomi. Triple Helix, membangun kemitraan antara perguruan
tinggi – industri – pemerintah merupakan sarana untuk menumbuhkan
entrepreneurship pada institusi pendidikan tinggi. (ACDP, Agustus 2013).
Selain aspek entrepreneurship, adanya network opportunity merupakan
isu penting yang mengemuka dalam rangka memanfaatkan network
resources dari stakeholder untuk mengatasi keterbatasan institusi. Network
collaboration menjadi key determinan agar institusi pendidikan tinggi dapat
melakukan sharing resources dan capability. Menurut beberapa ahli (Bititci
et al., 2004; Matos & Afsarmanesh, 2006) Collaborative network
merepresentasikan knowledge driven society dan kolaborasi yang terjadi
pada network dapat memberikan beberapa manfaat yaitu: a) memudahkan
akses terhadap ilmu pengetahuan baru; b) berbagi resiko dan sumber daya;
c) bekerjasama saling meningkatkan ketrampilan dan kapasitas masing-
masing pihak untuk meningkatkan kompetensi; d) mendapatkan dukungan
sumber daya ketika harus menghadapi keterbatasan sumber daya; e)
meningkatkan kemampuan bersaing. Konsep terbaru collaborative Networks
(Xiaomi et al, 2014; Mircea, 2015) menekankan pada “tremendous potential
of collaborative network to develop various collaborative and innovative
capacity building and generate inter-organization tacit knowledge. So,
through collaboration, there will be innovation acceleration driven through
sharing and contribution in individual and collective developments”.
Pendapat senada disampaikan Piller et al., (2011) “the concept network
collaboration by utilizing community as a form of network resources”. Dari
pendapat para ahli tersebut, secara garis besar, collaborative network
mempunyai beberapa determinan penting yaitu: access to new knowledge,
generate inter-organization tacit knowledge, sharing, utilizing community
and network resources. Pentingnya membangun collaborative network telah
banyak diimplementasikan di beberapa universitas di negara-negara maju
seperti United Kingdom, AS dan Singapura dengan melakukan upaya-upaya:
a) membangun hubungan dengan komunitas bisnis, dan b) membentuk
partnership untuk mengembangkan pusat inovasi.