Page 43 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 43
30 Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik
Fenomena yang masih muncul pada institusi pendidikan tinggi adalah
belum optimal orientasi pembelajaran. Nilai penting yang membentuk
orientasi pembelajaran adalah: komitmen organisasi, kebersamaan dalam
visi pembelajaran dan keterbukaan untuk menerima pemikiran baru.
Orientasi pembelajaran yang belum optimal ini akan menyebabkan kesulitan
bagi entrepreneurial university mencapai visi dan misinya. Seperti yang
dinyatakan Zhou (2008),“ An entrepreneurial university must have three
missions: teaching, research and service the economy through
entrepreneurship activity and continually participating in society’s
technological innovation”. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa konsep
Triple Helix yaitu kolaborasi Perguruan Tinggi-Univeristas-Pemerintah belum
dapat mendorong inovasi baru (ACDP Indonesia, 2013).
Selanjutnya, untuk dapat mendorong transformasi institusi pendidikan
tinggi yang berorientasi kewirausahaan perlu didukung keberadaan
organisasi yaitu ketersediaan sumber daya. Menurut beberapa ahli (Sykes,
1992; Morris & Jones, 1993; Wood et al, 2008), dukungan institusi dalam hal
pendanaan, sistim kompensasi yang memadai dan support dari pihak
manajemen dapat mendorong perilaku entrepreneurial pada individu-
individu dalam organisasi. Tidak hanya dari segi organisasi, faktor lingkungan
yang berubah begitu cepat yang ditandai perubahan teknologi, kompetisi
dan pertumbuhan industri dapat menjadi faktor-faktor pendorong kuat
untuk membentuk kesadaran entrepreneurially behavior. Di Indonesia,
fenomena ini masih menjadi perdebatan karena ada indikasi masih ada
keterbatasan institusi pendidikan dalam hal resources danlack of
management (Bambang, 2009). Ada indikasi bahwa institusi pendidikan
lambat bergerak merespon perubahan lingkungan sehingga tidak dapat
memanfaatkan peluang (Siswo, 2012).
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas paper ini mengemukakan
permodelan entrepreneurial university yang dapat diadopsi oleh perguruan
tinggi agar dapat berperan strategis mendorong inovasi, pembelajaran
entrepreneurship serta penelitian berkualitas yang applicable yang menjadi
kunci penting dalam masyarakat knowledge economy.