Page 35 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 35

22  Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik


        berbagai  sumber  pembelajaran  yang  berkualitas.  Departemen  Pendidikan
        Amerika Serikat menyatakan bahwa alat-alat teknologi modern memungkin-
        kan  untuk  melakukan  desain,  produksi  media,  ekspresi  diri,  penelitian,
        analisis,  komunikasi,  kolaborasi,  dan  pemrograman  komputer  yang  biasa
        dilakukan di berbagai profesi dan disiplin ilmu serta yang tidak kalah penting
        fasilitas  teknologi  maju  menjadi  bagian  yang  sangat  penting  untuk  siap
        melaksanakan perkuliahan/pembelajaran dan berkarir.
            Meskipun  kemajuan  TIK  pada  saat  ini  telah  diakui  kemanfaatannya
        dalam memajukan dunia pendidikan, namun respon terhadap penggunaan
        kemajuan  TIK  dalam  proses  belajar  mengajar  dinilai  masih  lambat.
        Kebanyakan program untuk menghadapi tantangan tersebut terbatas hanya
        tergantung  pada  suatu  mata  pelajaran  yang  memanfaatkan  teknologi
        dibanding  dengan  menciptakan  lingkungan  pembelajaran  baik  aktual
        maupun  virtual  dimana  teknologi  dapat  berkembang  dan  integral  dengan
        proses pembelajaran. Sementara itu, upaya untuk menciptakan lingkungan
        pembelajaran  yang  memperkuat  teknologi,  khusunya  pada  program
        pendidikan guru sering kali kandas di dalam kerangka pengembangan dosen.
        Oleh karena itu, pada tahun 1985 Wedman dan Strathe menawarkan suatu
        model  untuk  fakultas  dalam  mengembangkan  teknologi.  Model  tersebut
        mencakup  beberapa  dimensi,  yaitu  dimensi  konteks,  dimensi  sikap,  dan
        dimensi  organisasi.  Tujuan  dari  model  tersebut  untuk  menciptakan
        dukungan  yang  terus-menerus  terhadap  fakultas  dalam  proses
        penggabungan teknologi komputer dalam pembelajaran mereka.
            Beberapa  tahun  kemudian  Wedman  dan  Graham  mengembangkan
        Piramida  Kinerja  sebagai  alat  untuk  memandu  upaya  peningkatan  kinerja.
        Menurut  pendekatan  Piramida  Kinerja  tersebut  bahwa  pencapaian  hasil
        akan  signifikan  jika  ketiga  komponen,  yaitu  visi,  sistem  dukungan,  dan
        sumber daya berjalan serasi. Namun demikian, Warger, Serve, dan Dobbin
        mengingatkan  bahwa  teknologi  dan  metode  pengajaran  terus  menerus
        berkembang,  sehingga  pekerjaan  menciptakan  keefektivan  lingkungan
        pembelajaran  merupakan  suatu  perjalanan  bukan  suatu  tempat
        pemberhentian.  Sehingga  kita  dituntut  untuk  berpikir  dalam  terminologi
        lingkungan  yang  terdiri  atas  banyak  faktor  yang  memengaruhi  proses
        pembelajaran  dan  berjuang  untuk  memahami,  menguji,  mengukur,  dan
        mengevaluasi  bagaimana  mereka  bekerja  bersama-sama  sebagai  suatu
        sistem yang saling berinteraksi menjadi sebuah ekologi pembelajaran. Oleh
        karena  itu,  agar  berhasil  membentuk  lingkungan  pembelajaran  yang
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40