Page 34 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 34
Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik 21
berbasis jaringan, memperbarui peralatan dan memberikan kompensasi
bagi tenaga akademik, perancang pembelajaran, dan teknisi jaringan yang
belum mendapatkan komitmen dari administrator.
Disamping ketiga kendala di atas, menurut Abrahams (2010) ada
kendala umum yang mempengaruhi isu kemanfaatan teknologi dan isu
interaksi manusia, yaitu kendala persepsi. Persepsi merupakan kendala
terbesar dalam penggunaan teknologi pembelajaran di universitas. Persepsi
merupakan influential factor yang dapat memiliki dampak positif atau
negatif tergantung pada bagaimana persepsi pemangku kepentingan
(stakeholder) terhadap suatu inovasi. Teori difusi menyatakan bahwa
persepsi merupakan faktor penentu dalam keputusan seorang individu
untuk mengadopsi atau menolak mengadopsi suatu inovasi.
Ditinjau dari perspektif teori perubahan organisasi, penggunaan TIK
dalam proses pembelajaran pada dasarnya menyangkut proses perubahan,
yaitu perubahan dalam kebiasaan belajar mengajar. Berbagai literatur
menyatakan bahwa setiap proses perubahan selalu menghadapi hambatan,
baik itu berupa penolakan, tantangan, ataupun keengganan untuk berubah.
Menurut Brickner dalam Ertmer (1999) hambatan untuk berubah dapat
dikelompokkan ke dalam faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik yang
memengaruhi upaya sekolah/pendidik mengimplementasikan inovasi.
Termasuk dalam hambatan ekstrinsik adalah kurangnya akses ke komputer
dan perangkat lunak, kurangnya waktu untuk merancang sebuah program
pembelajaran, ketidak cukupan dukungan teknik dan administrasi.
Sedangkan yang termasuk kedalam hambatan intrinsik adalah kepercayaan
terhadap program pengajaran, kepercayaan terhadap komputer,
kepercayaan adanya praktek di ruang kelas, dan kerelaan untuk berubah.
KESIMPULAN
Menciptakan lingkungan pembelajaran yang memperkuat teknologi
merupakan suatu tantangan tersendiri ketika lingkungan tersebut mencakup
seperangkat fitur aktual dan virtual. Dalam dunia pendidikan tantangan
tersebut akan lebih nyata dihadapi oleh para pendidik dalam proses belajar
mengajar yang melibatkan generasi millenial. Saat ini akses siswa kepada
teknologi digital bukan merupakan hal yang istimewa, tetapi bahkan
merupakan suatu prasyarat agar siswa dapat berpatisipasi penuh dalam
memperoleh peluang pendidikan yang berkualitas tinggi. TIK menjadi
semakin penting digunakan baik oleh guru dan siswa dalam mengakses