Page 28 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 28

Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik  15


               mengganti peralatan digital yang telah lama dengan yang lebih baru, namun
               di  sisi  lain  tidak  ada  pihak  di  sekolah  yang  dapat  mengembangkan
               kompetensi yang sesuai dengan TIK yang digunakan tersebut. Bahkan yang
               sering terjadi pihak yang dapat mengembangkan kompetensi berada di luar
               sekolah.
                   Temuan  lain  dari  survei  tersebut  menunjukkan,  kebanyakan
               penggunaan komputer di rumah adalah berorientasi pada hiburan, sehingga
               menuntut  ada  peningkatan  peran  sekolah  untuk  membantu  para  peserta
               didik  terlibat  dengan  dan  memanfaatkan  teknologi  baru  tersebut  untuk
               belajar.  Paparan  PISA  tersebut  menunjukkan  bahwa  masalah  akses  dan
               keterampilan terhadap TIK bagi siswa sekolah perlu mendapatkan perhatian
               bagi  para  pendidik  dan  pemangku  kepentingan  pendidikan  untuk
               menciptakan   lingkungan   pembelajaran   yang   dapat   memperkuat
               penggunaan TIK.

               B.  PEMBELAJARAN YANG MEMPERKUAT TEKNOLOGI

                   Menurut  Wedman  dan  Diggs  (2001)  upaya  untuk  menciptakan
               lingkungan  pembelajaran  yang  memperkuat  teknologi,  khususnya  pada
               program  pendidikan  guru,  adalah  seringnya  kandas  dalam  kerangka
               pengembangan dosen. Pada tahun 1985, Wedman dan Strathe menawarkan
               suatu  model  untuk  fakultas  dalam  mengembangkan  teknologi.  Model
               tersebut mencakup beberapa dimensi, yaitu dimensi konteks, dimensi sikap,
               dan  dimensi  organisasi.  Tujuan  dari  model  tersebut  untuk  menciptakan
               dukungan  yang  terus-menerus  terhadap  fakultas  dalam  proses
               penggabungan teknologi komputer dalam pembelajaran mereka. Meskipun
               model  tersebut  dianggap  unik  oleh  beberapa  pihak  karena  mencakup
               beberapa  faktor  yang  tidak  sekedar  mencapai  masalah  pengetahuan  dan
               keahlian  teknologi  saja,  namun  sayang  model  tersebut  gagal
               menggabungkan  banyak  faktor  penting  lain  yang  mempengaruhi
               penggunaan  teknologi  dalam  program  pendidikan  guru.  Salah  satu  faktor
               yang  belum  tercakup  dalam  model  adalah  perspektif  dukungan  kinerja,
               seperti faktor harapan dan penghargaan.
                   Menurut  Wedman  dan  Diggs  (2001),  dukungan  kinerja  dapat
               didefinisikan  sebagai  seperangkat  strategi  komprehensif  bagi  peningkatan
               kinerja; strategi-strategi luas di balik paradigma pelatihan, seperti prosedur
               perekrutan  dan  seleksi  calon  karyawan,  manajemen  kinerja,  sistem
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33