Page 101 - Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif
P. 101
0.00 – 0.34 = tidak puas
0.35 – 0.50 = kurang puas
0.51 – 0.65 = cukup puas
0.66 – 0.80 = puas
0.81 – 1.00 = sangat puas
METODE PENELITIAN
Penelitian mengenai tingkat kepuasan pengunjung wisata kuliner Kota
Bandung ini pada mulanya didasari oleh persaingan bisnis restoran yang
semakin ketat. Faktor pertama yang diukur adalah Importance Performance
Analysis (IPA) dan selanjutnya tingkat kepuasan dengan analisis Customer
Satisfaction Index (CSI).Penelitian ini dilakukan pada pengunjung restoran
Talam Gangsa di Kota Bandung. Restoran Talam Gangsa adalah jenis usaha
jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen
yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum di tempat
usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses
pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan telah mendapatkan surat
keputusan sebagai restoran/rumah makan talam gangsa dari instansi yang
membinanya (UU No.9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan). Restoran Talam
Gangsa dipilih karena memiliki jumlah paling banyak dibandingkan klasifikasi
restoran lainnya di Bandung. Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, dari
bulan September hingga Oktober 2015. Pengabilan sampel dilakukan setiap
akhir pekan selama bulan-bulan tersebut.
Pengumpulan data penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh melalui survei
menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur,
buku, dan bahan pustakan lainnya yang relevan. Populasi penelitian adalah
pengunjung restoran Talam Gangsa di Kota Bandung dengan ukuran sampel
270 responden. Sampel dipilih secara non probability sampling dengan
menggunakan convenience sampling. Penggunaan metode ini dilakukan
dengan membagikan kuesioner.Indikator-indikator kualitas layanan yang
digunakan dalam penelitian ini berdasarkan konsep Service Quality atau
SERVQUAL (Zeithaml et al., 1990) dan 2 dimensi tambahan diadopsi dari
penelitian Qin dan Victor (2009). Sehingga penelitian ini memiliki 7 dimensi,
yaitu tangible, reliability, assurance, responsiveness, emphaty, food quality
dan perceived value. Secara rinci ketujuh dimensi tersebut terbagi kedalam
20 indikator sebagai berikut: