Page 250 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 250
232 Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas
terbatasnya produksi dan kualitas produk tergantung musim. Kelebihan
secara sosial antara lain adanya ikatan komunitas dan hubungan ke
lingkungan. Risiko secara sosial adalah meningkatkan risiko kesehatan
lingkungan akibat penggunaan pestisida.
Dalam pertanian perkotaan, sering sekali yang digunakan untuk media
adalah lahan bekas atau lahan-lahan sisa seperti atap gedung. Selain itu,
proses pertanian perkotaan biasanya menggunakan sistem pertanian
organik dan sampah pertanian diolah dengan konsep 3R (reuse, reduce, and
recycle). Kegiatan pertanian perkotaan yang seperti itu merujuk pada
keberlanjutan pertanian perkotaan dan kualitas produk pertanian. Beberapa
karakter pertanian perkotaan meliputi: petani baru, model pertanian
perkotaan, peluang bekerjasama dengan berbagai organisasi, pertanian
alami, dan pemusatan sumber daya dan pasar di lingkungan perkotaan.
Sebagai salah satu metode pertanian modern, pertanian perkotaan
biasanya dilakukan oleh komunitas. Pertanian ini berskala kecil karena lahan
yang digunakan terbatas. Penerapan pertanian perkotaan memberikan
beberapa manfaat baik bagi petani, pemerintah, masyarakat umum, dan
lingkungan. Beberapa manfaat yang didapat dari pertanian perkotaan
menurut Lanarc (2003) antara lain:
1. Meningkatkan ketahanan pangan
2. Meningkatkan inovasi
3. Mereduksi sampah
4. Revitalisasi lingkungan
5. Pembelajaran dan pembangunan komunitas.
Selanjutnya, pertanian perkotaan dapat memberikan manfaat dengan
adanya implementasi kegiatan tersebut. Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang juga perlu menerapkan pertanian perkotaan di berbagai
kotanya. Implementasi pertanian perkotaan dapat menjadi salah satu solusi
ketahanan pangan di Indonesia. Perkembangan daerah terutama perkotaan
di Indonesia saat ini mengalami urbanisasi dan mengarah pada perubahan
tata guna lahan menjadi lahan terbangun. Hal tersebut menyebabkan
keberadaan lahan pertanian produktif berkurang. Berkurangnya lahan
pertanian produktif dan sempitnya lahan pertanian dapat disiasati dengan
pertanian perkotaan. Selain itu, mayoritas makanan impor yang dikonsumsi
masyarakat Indonesia membuat pemenuhan makanan lokal lebih
mendesak.