Page 252 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 252

234   Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas



        1.  Integrasi  ekologi.  Pengetahuan  prinsip  dasar  ekologi  dan  kemampuan
            penerapan ilmu ekologi dengan isu pertanian terkini.
        2.  Keadilan  sosial.  Kemampuan  berbagi  manfaat  tentang  strategi
            pertanian berkelanjutan.
        3.  Manfaat  secara  ekonomi.  Pengetahuan  bagaimana  menerapkan
            manfaat sistem ekonomi kepada masyarakat.
        4.  Estetika. Pengenalan tentang dasar keindahan pertanian perkotaan dan
            bagaimana menerapkannya kepada komunitas.
        5.  Tanggung  jawab.  Penggunaan  pengetahuan  tentang  tanggung  jawab
            dalam  proses  dialog,  pengambilan  keputusan  dan  pengembangan
            kapasitas lokal, regional dan global.
        6.  Pemikiran   sistem   yang   saling   interdependensi.   Kemampuan
            mengenalkan  beragam  sistem  dan  umpan  baliknya  serta  kerjasama
            beragam  kelompok,  perspektif  dan  institusi  dalam  pengambilan
            keputusan.
        7.  Pemikiran  kritis.  Kemampuan  identifikasi,  mengolah  dan  mengambil
            kesimpulan terhadap beragam isu.
        8.  Pengembangan  diri.  Pemahaman  nilai-nilai  personal  orang  lain  dan
            hubungannya dengan isu.

            Penerapan  delapan  kompetensi  penyuluh  pertanian  di  atas  dapat
        meningkatkan  potensi  dan  kompetensi  petani  perkotaan.  Penyuluh
        pertanian  dalam  upayanya  mengubah  perilaku  petani  perkotaan  menjadi
        petani  yang  berkualitas  harus  mempunyai  kompetensi  dari  segi  teknis
        budidaya  maupun  dari  segi  kompetensi  manajerial,  karena  kompetensi
        merupakan  kemampuan  seseorang  dalam  melaksanakan  tugas  atau
        pekerjaan  sesuai  dengan  tingkat  pengetahuan  dan  keterampilan  yang
        dimilikinya.
            Penyuluhan pertanian yang merupakan bagian dari proses pendidikan
        non  formal  di  bidang  pertanian,  menuntut  adanya  penyuluh  yang
        kompeten. Penyuluh dikatakan kompeten jika ia memiliki kompetensi teknis
        dan  kompetensi  manajerial.  Kompetensi-kompetensi  tersebut  dibutuhkan
        manakala  penyuluh  mengembangkan  perencanaan  program  penyuluhan
        yang  spesifik  lokasi  dan  sesuai  dengan  keinginan  petani  sebagai  pelaku
        utama  pertanian.  Disamping  itu,  penyuluh  pertanian  pun  memerlukan
        kompetensi  yang  terkait  dengan  kemampuan  intelektual  (cognitif),
        kemampuan  yang  berkaitan  dengan  kejiwaan  (affectif)  dan  kemampuan
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257