Page 248 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 248

230   Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas



        (1) karakteristik individu yang meliputi (a) usia, masa (b) bekerja, (c) jabatan
        fungsional, dan (d) motivasi belajar; (2) kegiatan belajar di UT, termasuk (a)
        interaksi  dengan  materi  pembelajaran,  (b)  cakupan  mata  pelajaran,  (c)
        interaksi  dalam  kelompok  belajar,  (d) kegiatan  tutorial,  dan  (e)  fasilitas
        belajar; (3) sumber belajar non-UT yang meliputi (a) pelatihan fungsional, (b)
        media  cetak,  dan  (c)  media  non-cetak;  dan  (4)  faktor  lingkungan  yang
        meliputi  (a)  kebutuhan  petani,  dan  (b)  dukungan  kelembagaan.  Faktor-
        faktor ini berkorelasi dengan pekerja kompetensi profesional.
            Motivasi belajar, interaksi dengan materi pembelajaran, interaksi dalam
        kelompok belajar, pelatihan, dan interaksi dengan petani, berkorelasi positif
        pada  kompetensi  profesional  penyuluh  (Huda,  2011,  2015a,  2015b).  Ini
        berarti  bahwa  motivasi  meningkatkan pembelajaran,  interaksi  dengan
        materi  pembelajaran,  interaksi  dalam  kelompok  belajar,  pelatihan,
        dan interaksi  dengan petani  akan  meningkatkan  kompetensi  profesional
        penyuluh pertanian.  Interaksi  dengan  bahan  ajar  dapat  meningkatkan
        kompetensi profesional penyuluh karena interaksi dapat lebih meningkatkan
        pemahaman tentang materi yang terkandung dalam bahan ajar yang dapat
        meningkatkan  prestasi  belajar.  Melalui  interaksi  dalam  kelompok  belajar,
        penyuluh  dapat  berinteraksi  langsung  dan  mendiskusikan  materi  belajar
        yang  dianggap  sulit,  sehingga  dapat  meningkatkan  pemahaman  tentang
        pembelajaran. Melalui pelatihan, penyuluh mendapatkan pengetahuan dan
        keterampilan tentang materi yang berkaitan dengan tugas mereka sebagai
        penyuluh.  Sementara  tuntutan  kebutuhan  petani  menciptakan  tantangan
        bagi  para  penyuluh  untuk  dapat  memenuhi  kebutuhan  tersebut  sehingga
        mereka  akan  berusaha  untuk  meningkatkan  kompetensi  terkait  dengan
        kebutuhan petani.
            Usia  dan  masa  kerja  menunjukkan  korelasi  negatif  tetapi  signifikan
        dengan  kemampuan  penyuluh  dalam  perencanaan  dan  evaluasi  kegiatan
        penyuluhan (Huda, 2011). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan usia dan
        masa kerja akan mengurangi kemampuan mereka dalam perencanaan dan
        evaluasi kegiatan penyuluhan. Faktor dominan yang positif mempengaruhi
        kompetensi profesional penyuluh adalah interaksi dalam kelompok belajar.

        KOMPETENSI AGRIBISNIS

            Kompetensi  agribisnis  meliputi  aspek  pengetahuan,  sikap  dan
        keterampilan  agribisnis  yang  dimiliki  petani.  Secara  khusus  kompetensi
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253