Page 243 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 243

Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas   225


               seleksi,  sukses  perencanaan,  evaluasi  kinerja  dan  pengembangan
               kompetensi masing-masing level kualifikasi penyuluh.
                   Berdasarkan  kriteria  yang  digunakan  untuk  memprediksi  suatu
               pekerjaan, Spencer  dan  Spencer  (1993) membedakan  kompetensi  menjadi
               dua  kategori,  yaitu  (1)  threshold   dan  (2)  differentiation.  Threshold
               competencies merupakan karakteristik utama yang harus dimiliki seseorang
               untuk  dapat  melaksanakan  pekerjaannya.  Karakteristik  utama  tersebut
               adalah  pengetahuan  atau  keahlian  dasar  yang  terkait  dengan  bidang
               kompetensinya. Differentiation  competencies adalah  faktor-faktor  yang
               dapat digunakan untuk membedakan antara individu yang berkinerja tinggi
               dengan    berkinerja   rendah. Kriteria ini   sejalan   dengan   hasil
               penelitian Muliady  (2009)  tentang  faktor-faktor  yang  berpengaruh  pada
               kinerja penyuluh pertanian dan dampaknya pada perilaku petani padi di tiga
               kabupaten  Jawa  Barat,  menyimpulkan  bahwa  kompetensi  penyuluh
               berpengaruh  secara  positif  pada kinerja  mereka. Di  samping  itu  terdapat
               pengaruh  langsung  peubah  karakteristik,  motivasi  dan  kemandirian
               penyuluh pada kompetensi penyuluh pertanian (Bahua & Limonu, 2013).
                   Tjitropranoto  (2003)  menyarankan kompetensi  penyuluh  perlu
               ditingkatkan melalui pemahaman penyuluh terhadap sifat-sifat, potensi dan
               keadaan sumber daya alam, iklim serta lingkungan di wilayah petani binaan.
               Selain  itu,  penyuluh  perlu  memahami  perilaku  petani  dan  potensi
               pengembangannya,  pemahaman  terhadap  kesempatan  usaha  pertanian
               yang menguntungkan petani, membantu petani dalam mengakses informasi
               harga  dan  pasar,  memahami  peraturan  perundangan  yang  berlaku  terkait
               dengan  usaha  pertanian.  Hasil  penelitian Muliady  (2009)  menunjukkan
               bahwa ”kompetensi penyuluh berpengaruh nyata terhadap kinerja penyuluh
               (pengelolaan informasi dan kepemimpinan)”. Dimensi kompetensi penyuluh
               mencakup  kemampuan  membangun  relasi  interpersonal,  kemampuan
               menerapkan falsafah, prinsip, etika penyuluhan, dan kemampuan di bidang
               keahlian.
                   Sejalan  dengan  arus  globalisasi  berupa  liberalisasi  perdagangan,
               perubahan  preferensi  konsumen  terhadap  produk  pertanian  dan  upaya
               terhadap  kelestarian  lingkungan,  menuntut  pendekatan  penyuluhan
               pertanian  yang  dinamis  mengikuti  perubahan jaman.  Permasalahannya
               adalah  bahwa  peran  penyuluh  pertanian  dinilai  hanya  sekedar  sebagai
               penyampai  (diseminator)  teknologi  dan  informasi,  padahal  penyuluh
               pertanian  dituntut  lebih  ke  arah  sebagai  motivator,  dinamisator
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248