Page 241 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 241
Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas 223
Kompetensi Penyuluh Pertanian dalam
Menumbuhkan Potensi Agribisnis di
Perkotaan
Adhi Susilo dan Wijanarko
PENDAHULUAN
Pertanian memainkan peran penting dalam pengurangan kemiskinan
dan pertumbuhan ekonomi. Teknologi pertanian di negara berkembang
harus terus menerus berubah untuk mengimbangi meningkatnya populasi
dan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang cepat berubah.
Keberhasilan pembangunan pertanian tidak lepas dari peran penyuluh
dalam melaksanakan tugasnya dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Untuk
dapat melakukan tugasnya dengan baik, penyuluh harus memiliki
kompetensi tertentu. Perkembangan kompetensi tersebut perlu disesuaikan
dengan kondisi dan tantangan hari ini, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK), dan adanya globalisasi. UU No 16 Tahun 2006 tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan
mendukung pencapaian kompetensi tertentu bagi para penyuluh.
Kenyataan di lapangan masih banyak penyuluh pertanian yang belum
memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dalam melaksanakan tugasnya
sebagai agen perubahan di bidang pembangunan pertanian. Kenyataan ini
dipengaruhi oleh berbagai kebijakan di bidang pertanian yang menuntut
seorang penyuluh bekerja bukan pada bidang yang ditekuninya.
Tjitropranoto (2003) menyatakan bahwa banyak penyuluh pertanian yang
tidak mampu bahkan tidak sempat mengembangkan kemampuan
profesionalnya sebagai pejabat fungsional penyuluh, karena banyaknya
kegiatan yang ditetapkan atasannya, yang kadang-kadang tidak sesuai
dengan tugas sebagai penyuluh pertanian professional. Marliati, Sumardjo,
Asngari, Tjitropranoto, dan Saefuddin (2008) menjelaskan bahwa rendahnya
kompetensi penyuluh antara lain diduga berkaitan dengan proses
pembelajaran yang kurang bermutu, karena penyuluh terjebak pada
tuntutan formalitas untuk akreditasi bagi jabatan fungsional penyuluh.
Hasil penelitian Bank Dunia menyimpulkan bahwa, kompetensi
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) tidak memadai, hal ini antara lain