Page 246 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 246
228 Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas
KOMPETENSI DALAM PERENCANAAN PERLUASAN AKTIVITAS
Tingkat kompetensi penyuluh pertanian dalam perencanaan kegiatan
penyuluhan secara keseluruhan adalah moderat (Huda, 2011). Hal ini tidak
optimal, karena kemampuan mereka kurang dalam mengidentifikasi potensi
daerah, agroekosistem, kebutuhan petani, dan rencana kerja. Harus ada
lebih banyak upaya untuk meningkatkan kompetensi penyuluh dalam
perencanaan kegiatan penyuluhan yang difokuskan pada peningkatan
kemampuan penyuluh dalam mengidentifikasi potensi daerah,
agroekosistem, kebutuhan petani, dan rencana kerja. Secara umum, tingkat
kompetensi penyuluh dalam perencanaan kegiatan penyuluhan yang
digolongkan sebagai moderat dapat dilihat dari aspek psikomotor mereka,
tetapi pengetahuan mereka rendah, sedangkan aspek afektif mereka tinggi.
Ini berarti bahwa meskipun penyuluh memiliki sikap positif, belum memiliki
pemahaman yang cukup dalam kegiatan perencanaan penyuluhan. Untuk
itu, upaya peningkatan kompetensi penyuluh dalam perencanaan kegiatan
penyuluhan dapat difokuskan pada peningkatan aspek pengetahuan
mereka.
KOMPETENSI DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENYULUHAN
Kompetensi penyuluh dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan terkait
dengan kemampuan mereka untuk mengembangkan kemandirian petani
dalam kegiatan pertanian. Tingkat kompetensi penyuluh dalam
mengembangkan kemandirian petani adalah moderat, karena kemampuan
penyuluh untuk menumbuhkan kelompok tani masih belum optimal. Kondisi
ini mengindikasikan bahwa harus ada upaya untuk meningkatkan
kompetensi penyuluh dalam mengembangkan kemandirian petani yang
berfokus pada peningkatan kemampuan penyuluh untuk menumbuhkan
kelompok tani. Kompetensi penyuluh dalam mengembangkan petani
mandiri tergolong menengah, terlihat dari aspek afektif dan psikomotorik
namun tingkat pengetahuan mereka kurang. Ini berarti bahwa penyuluh
memiliki pemahaman yang baik dalam hal mengembangkan kemandirian
petani. Sebagai contoh, melibatkan pihak-pihak terkait dalam
mengembangkan kelompok tani. Dalam hal ini, upaya peningkatan
kompetensi penyuluh dalam mengembangkan kemandirian dapat
difokuskan pada peningkatan aspek pengetahuan mereka.