Page 45 - Cakrawala Pendidikan
P. 45

Pendidikan Setelah Era Orde Baru


       perubahan dan  perbaikan  yang  dilakukan menjadi tidak efektif dan
       efisien.  Pepatah  tua  yang  berbunyi:  'Too  many  cooks  spoil  the
       broth,  many  hands  make  light  work",  agaknya  dapat  kita  pakai
       sebagai  peringatan  dan  pertimbangan  dalam  menentukan  strategi
       pembaharuan.
       Upaya  pembaharuan  dan  perbaikan  selama  PJP  I sesungguhnya
       cukup  banyak  yang  telah  dilakukan.  Namun  ada  kesan  bahwa
       penanganannya  tidak  terkordinasikan  dengan  baik.  Tidak  hanya
       karena  terlalu  banyak  juru  masak  pendidikan,  tetapi  juga  terlalu
       banyak  juru  belanja  bahan  masakan  yang  ikut  berperan  dan
       bahkan   terkesan   ikut  campur.   Ditambah   dengan   belum
       teraplikasikannya   asas   kolaborasi   (kooperasi,   koordinasi,
       komunikasi  dan  komitmen)  dengan  baik,  maka  kita  selalu
       kekurangan  tangan  untuk  meringankan  pekerjaan  pembaharuan
       dan perbaikan pendidikan.
       Kekurangan  kita  secara  faktual  memang  ada.  Salah  satu  yang
       sering dikeluhkan adalah  kurangnya dana yang  dialokasikan  untuk
       keperluan  pendidikan.  Lepas  dari  faktor  karena  negeri  kita  belum
       kaya,  namun kecilnya dana yang  dialokasikan bagi pendidikan  kita
       dapat  pula  diartikan  betapa  kurang  kuatnya  komitmen  dan
       determinasi kita  untuk "berhasil".  Entah  berapa sering  kita  disodori
       data  alokasi  dana  pendidikan  di  negeri  lain,  khsususnya  negara
       tetangga kita yang  bergabung dalam ASEAN,  untuk mengingatkan
       kita  betapa  kurang  berimbangnya  antara  dana  yang  dialokasikan
       dengan tuntutan misi yang harus diselesaikan oleh pendidikan  kita.
       Singapura  misalnya  dijuluki  sebagai  "one  of  the  countries  most
       determined   to   succeed".   Negeri   ini   sejak   lama   telah
       mengalokasikan  20  persen  dari  anggaran  belanjanya  untuk sektor
       pendidikan,  setiap  tahun.  Pada  tahun  1965  GNP  Singapura  baru
       mencapai  $970  juta.  Setelah  31  tahun,  berkat  perhatiannya  yang
       sangat besar dan  konsisten  terhadap dana pendidikan.  maka GNP
       mereka meningkat hampir 24 kali lipat. menjadi $23 milyar.
       Peningkatan  GNP  Singapura,  jelas-jelas  adalah  karena  kualitas
       sumber daya  manusia mereka yang  handal;  bukan  karena sumber
       alam  mereka.  Singapura  bukanlah  sebuah  negara  yang  kaya
       dengan sumber alam.




                                                                 33
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50