Page 50 - Cakrawala Pendidikan
P. 50
Aria
kita percayakan untuk mengungkapkan rahasia mutu pendidikan.
Dengan dukungan seperti itulah. baru dapat kita harapkan
peningkatan "AL T" dan antusiasme guru gun a meningkatkan mutu
pendidikan.
Mengapa Desentralisasi?
Harapan yang diletakkan pada desentralisasi dan otonomi daerah
sungguh amat menjanjikan. Tentu saJa kata desentralisasi tidak
serta-merta menjadi "panacea" atau obat mujarab untuk
membangun sistem pendukung pendidikan dengan krucut normal.
Sebagaimana diingatkan oleh Prof Dr Santoso S Hamidjojo
(Med1a lndones1a - On Line, 25 Agustus 1999), prinsip utama
otonomi daerah di ranah pendidikan harus mengacu pada
kepentingan dengan ti!ik tumpu peserta didik dan rakyat. Aturan
mainnya harus Jelas, bukan sekedar desentraiisasi tanpa
sentralisasi.
Besarnya harapan yang digantungkan pada desentralisasi untuk
mengubah wajah Indonesia, termasuk WaJah pendid1kan kita dapat
juga disimak dari ceramah Prof.Dr.Ryaas Rasyid pada Rakernas
Depdikbud, Mei 1999. lsi ceramah itu penulis sarikan sebagai
berikut.
"Era globalisasi akan mengubah pola interaksi antara
manusia, manusia dengan organisasi, dan antar organisasi.
Kompetesi tidak dapat lagi dibendung oleh pemerintah pusat
datam derajad yang tinggi. lndividu dan organisasi akan
memutuskan banyak hal atas dasar kepentingan hidup atau
mali. lndividu dan organisasi dituntut untuk hidup secara
kreatif, responsif dan inovatif. Kreatif agar mencari cara
terbaik untuk "survive". Responsif agar individu dan
organisasi mendapatkan sumber daya terbaik. lnovatif agar
individu dan organisasi bertindak secara lebih efektif dan
efisien. Pemerintah pusat bertanggung jawab untuk
menciptakan kondisi kreatif, responsif dan inovatif dengan
cara memberdayakan individu dan organisasi masyarakat.
Cara yang terbaik untuk pemberdayaan itu adalah dengan
menciptakan sistem yang mendorong individu dan
masyarakat untuk berani mengambil keputusan secara
38