Page 33 - Cakrawala Pendidikan
P. 33
Kemutlakan Peralihan
akan menjadi lain sekali, jauh di luar yang dapat dibayangkan
sekarang.
Tridarma Universitas: Sebuah Misi atau Mimpi?
Satu sifat yang mungkin menjadi pembeda utama antara
universitas terkemuka yang telah mapan di berbagai negara maju
dengan universitas di Indonesia pada umumnya yang masih
mencari-cari bentuk adalah bahwa pada universitas-universitas
besar terjadi aktivitas kajian ilmiah yang sangat intensif, khususnya
di da!am pengembangan pengetahuan dan teknologi yang baru.
Dari universitas besar itu senantiasa lahir berbagai teori-teori baru,
ilmu-ilmu baru. eksperimentasi ilmiah, pengembangan dan
pengujian metode-metode baru, serta produksi teknologi mutakhir.
Komponen aktivitas ilm1ah di dalam universitas tersebut adalah
komponen yang penting, atau mungkin yang terpenting; setidak-
tidaknya dilihat dari tingkat prioritasnya, kadang-kadang dari tingkat
kerahasiaannya, dari keterlibatan i!muan-ilmuan besar dari
berbagai negara, dan selalu didukung oieh dana serta kemudahan
latnnya yang besar. Beberapa universitas serupa itu, karena
menempatkan aktivitas penelitian pada tingkat yang (ter}tinggi,
mungkin dapat disebut sebaga1 'research university', dibandingkan
dengan sifat universitas di Indonesia yang didominasi oleh kegiatan
belajar-mengajar, yang menjadikan universitas kita lebih
merupakan 'teaching university'.
Di dalam research university, tidak jarang terjadi bahwa hasil-hasil
research itulah yang kemudian disalurkan menjadi bahan
pengajaran, sedangkan di dalam teaching university, pengajaran
berlaku hampir-hampir (atau kebanyakan seluruhnya) terjadi tanpa
input dari research; bahkan juga tanpa hubungan apapun dengan
research. Di sini, kedudukan penelitian berada pada tingkat
terendah. Staf akademik, bagi universitas ini, adalah staf pengajar
saja. Mereka hanya mengajar dan mengajar. Waktu, biaya, dan
kesempatan, seringkali menjadi kendala yang dikemukakan oleh
staf pengajar untuk tidak terlibat di dalam aktivitas penelitian.
Tetapi sangat mungkin bahwa alasan sebenarnya adalah bahwa di
satu pihak policy universitas yang menjadi penghambat, dan di lain
pihak - sangat penting - staf pengajar sesungguhnya tidak
21