Page 28 - Cakrawala Pendidikan
P. 28
Winamo Surakhmad
Harbison dan Myers menunjukkan korelasi yang tinggi antara
tingkat pendidikan dengan keberhasilan pembangunan, Jepang
memberikan sebuah pengalaman yang menujukkan bahwa
keberhasilan pembangunan tidak perlu diartikan sebagai
keharusan mendidik sebanyak mungkin orang untuk mencapai
tingkat sekolah yang tertinggi. Setidak-tidaknya, itulah yang terjadi
pada saat peralihan menuju kemajuan Jepang.
Dengan mengabaikan berbagai hal yang spesifik, Jepang yang
jelas berbeda dari kondisi Indonesia dalam sejarah, budaya, politik
dan ekonomi, makna pengalaman Jepang segera sesudah
Restorasi Meiji, mungkin berguna untuk dicermati, sedikitnya di
dalam tahap-tahap awal atau tahap transisi reformasi. Kita,
misalnya, dapat mempermasalahkan komposisi pendidikan sumber
daya manusia yang dibutuhkan untuk satu atau dua generasi
mendatang, dengan memperhitungkan berbagai situasi dan kondisi
yang sedang berkembang: apakah reformasi fundamental pada
saat ini memang mempersyaratkan adanya lulusan universitas
yang lebih banyak dibanding dengan tenaga-tenaga pembangunan
dengan dasar pendidikan menengah; alternatif mana yang lebih
efektif dan efisien; apa yang akan, harus, dan dapat dicapai
dengan tersedianya tenaga-tenaga terdidik tingkat universitas.
Selanjutnya, meskipun penting untuk memperhatikan agar proses
belajar dan mengajar di tingkat universitas berlangsung secara
efektif dan efisien, meskipun penting untuk memperjuangkan
tambahan biaya untuk mendanai kegiatan penyelidikan ilmiah, dan
meskipun penting untuk mendapatkan tenaga-tenaga pengelola
pembelajaran di dalam operasionalisasi universitas, pada saat ini
kita harus kembali memusatkan perhatian kepada hal-hal yang
bersifat lebih mendasar. Persoalan universitas pada tingkat
institusional perlu mengutamakan kejelasan persoalan pada tingkat
konsepsional, karena di dalam krisis yang melanda bangsa ini
sekarang telah mencuat realitas bahwa persoalan pendidikan tidak
hanya sebatas persoalan mikroskopik, melainkan justru pada soal-
soal makroskopik. Karenanya, di dalam mempelajari masalah-
masalah yang berkaitan dengan peningkatan kualitas universitas,
pandangan kita pada saat ini tidak dapat dibatasi menjadi
pandangan universitas-sentris; di dalam memahami persoalan
16