Page 24 - Cakrawala Pendidikan
P. 24

Winarno Surakhmad


         kedudukan  universitas  sebagai  lembaga  terkuat  di  dalam
         pengembangan  sumber  daya  manusia  yang  berkemahiran  di
         dalam  ilmu  dan  teknologi?  Universitas  berwawasan  kabupaten.
         propinsi,  nasional,  atau  global? Atau  semuanya  sekaligus?  Dalam
         hubungan  ini  mungkin  relevan  untuk dipermasalahkan  mengapa di
         masa  lalu  setiap  propinsi  seakan-akan  harus  mempunyai
         'universitas propinsi' sendiri. Apakah ini sentimen kedaerahan,  atau
         rasionalitas  persatuan nasional?  Mengapa di  masa  lalu  universitas
         yang  ada  di  Ambon,  bukan  yang  ada  di  Bandung,  yang  harus
         dinamai Universitas Pattimura; yang  ada  di  Ujung  Pandang,  bukan
         yang  berada  di  Banjarmasin,  yang  harus  bernama  Universitas
         Hasanuddin; yang ada di Yogyakarta.  bukan yang  di  Padang,  yang
         berhak  bernama  Universitas  Gajah  Mada?.  Kecuali  di  dalam
         pengembangan ilmu dan teknologi yang  bersifat universal. di  mana
         kepentingan-kepentingan  nasional  dan  regional  yang  harus
         menjadi tanggung jawab universitas?

         Menyikapi Tahun 2020 dan Sesudahnya

         Antara  sekarang  dan  25  tahun  pertama  di  dalam  Abad  21,  kita
         akan  menghadapi  berbagai  peristiwa  dunia  yang  diramalkan  akan
         memberi  dampak  yang  kuat  pada  kehidupan  bangsa-bangsa  di
         dunia,  dengan  intensitas  dan  implikasi  yang  berbeda.  Di  dalam
         masa  ini,  keampuhan  pendidikan  nasional  akan  diuji  secara
         terbuka  dan  menyeluruh,  baik  dari  dalam  maupun  dari  luar.
         Bangsa-bangsa  maju,  yang  sudah  siap  berlaga  di  dalam
         pertarungan  kesejagatan,  akan  menjadi  pemain  aktif  dan  agresif,
         sedangkan bangsa yang baru atau  sedang berkembang  (Indonesia
         termasuk  kategori  ini)  mungkin  terpaksa  memainkan  peran  pasif
         dan  defensif.  Rentak  pertarungan  dan  aturan  persamgan  global
         tidak  mustahil  ditentukan  oleh  pemain  yang  terkuat,  sehingga
         pemain  yang  lemah  hanya  menerima  tersisihkan  dan  menerima
         berbagai  konsekuensi  yang  tidak  menguntungkan.  lnilah  sebuah
         konsekuensi  logis  yang  akan  muncul  apabila  pendidikan  tidak
         mampu  memberdayakan  bangsa  untuk  bertarung  secara  objektif
         dan  terbuka  di  arena  internasional.  Banyak  sekali  tanda-tanda
         yang  menunjukkan  bahwa  bangsa  Indonesia,  terutama  generasi
         mudanya,  yang  sudah  waktunya  harus  melangkahkan  kaki
         memasuki masa depan, sebenarnya masih jauh dari siap.



         12
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29