Page 27 - Cakrawala Pendidikan
P. 27

Kemutlakan Peralihan


         Cooperation  (APEC)  pada  tahun  2020,  serta  yang  bersifat  global
         seperti  dalam  konteks  World  Trade  Organization  (WTO),  sebagai
         motivasi persiapan generasi muda memasuki era tersebut.  Bahkan
         dalam  berbagai  kerjasama  segitiga  pertumbuhan,  di  mana
         Indonesia langsung terlibat (IMT,  1MB,  IMP,  lAP, dan IMS) program
         pertumbuhan  serupa  ini  tidak  diolah  sebagai  bahagian  dari  studi
         pembangunan masa depan.  Program kurikuler lembaga pendidikan
         tinggi  hampir-hampir  tidak  menjamah  persoalan  serupa  itu,  dan
         tetap  terpaku  pada  'ilmu-ilmu'  tradisional  yang  dibakukan.
         Universitas  pada  umumnya,  sampai  saat  ini,  seperti  tidak  peka
         mengenai    berbagai   perkembangan     sekelilingnya,   yang
         menyangkut kepentingan bangsa di masa depan.

         Reformasi Pendidikan: Reformasi  Holistik
         Jepang  pernah  mengenal  reformasi  yang  fundamental,  yang
         tercatat  di  dalam  sejarah  sebagai  Restorasi  Meiji.  Dalam  bahasa
         reformasi  kita  sekarang,  di  Jepang  telah  berlaku  berubahan
         paradigma,  dari  paradigma  masa  lalu  yang  sangat  dipengaruhi
         nilai-nilai  tradisi,  menuju  ke  paradigma  yang  lebih  terbuka,  yang
         memungkinkan  terjadinya  perubahan,  yang  berarti  memungkinkan
         terjadinya  kemajuan.  Pada  masa  itu,  majoritas  sumber  daya
         manusia  yang  terlibat  di  dalam  proses  pembangunan  adalah
         mereka  yang  hanya  berpendidikan  rendah.  Mereka  yang
         berpendidikan  menengah,  apalagi  yang  berpendidikan  universitas,
         berjumlah  sangat  sedikit.  Ketika  kemudian  telah  tampak  bahwa
         pembangunan  di  Jepang  mulai  menjadi  sangat  dinamis  dan
         produktif,  ternyata  di  dalam  sektor  pendidikan,  Jepang  telah
         menempuh  strategi  menghi/angkan  tenaga-tenaga  pembangunan
         yang  hanya  berpendidikan  rendah,  dan  secara  sangat  signifikan
         memperbesar jumlah tenaga yang  berpendidikan menengah, tetapi
         tidak pada tingkat universitas.

         Tenaga  terdidik  yang  berhasil  menggerakkan  proses  kemajuan  di
         Jepang  ternyata   hanya  sebagian  kecil  yang  melalui  tingkat
         pendidikan  tinggi.  Kenaikan  jumlah  angkatan  pembangunan  yang
         terdidik pada tingkat universiter terjadi tidak seberapa tinggi, dan itu
         sajapun  ternyata  telah  mampu  menempatkan  citra  Jepang  pada
         kedudukan  yang  disegani  bangsa-bangsa  lain.  Kalau  studi



                                                                   15
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32