Page 37 - Cakrawala Pendidikan
P. 37
Kemutlakan Peralihan
sebuah ilmu tidak dapat sepenuhnya menjadi mutlak dan universal.
dan bdak dapat sepenuhnya tidak memihak.
Sejak Indonesia mulai dijajah oieh pemenntah Hindia Belanda lebih
kurang 400 tahun yang lalu, beberapa universitas besar di Eropa
telah berhasi! tumbuh sebagai lembaga penghasil ilmu. Di
Indonesia. sesudah kemerdekaan, universitas telah
memperlihatkan hasil yang cukup banyak, terutama diukur dari
kuantitas output. Akan tetapi penga!aman menunjukkan bahwa
masalah-masalah sosial-pol!tik, sos!al-bu·::iJya dan sosial-ekonomi
yang selama bertahun-tanun menghadang ke:majuan di Indonesia
harnpir-hamp'r tJdak tersentur. o'c'h i!rn~;-<n:u yang dikembangkan.
Bahkan s8mpai saat 1ni mas1h dapnt d sirnpulkan batwva secma
umum univerSitas d1 Indonesia masih terlalt.i bergantung pada ilmu,
teknolog1, dan model-model dari Barat. Ketergantungan itu jelas
menghambat universitas di dalam mengembangkan potensinya
menjadi titik tumbuh bagi pembangunan bangsa dan negara. Hasil
yang sedikit pun ternyata masih banyak berwarna menara gading
yang bersemboyan ilmu untuk ilmu, dan k:.nang berhasil tampil
sebagai iirnu yang rnenyentuh inti perscalan kehidupan masyarakat
umumnya, lapisan masyarakat terpuruk khususnya. Universitas
telar1 gaga! mengembangkan ilrnu untuk menangani kemiskinan,
untuk mengatasi keterbe!akangan, ketertutupan, feoda!isme, dan
seribu satu hal, yang (sudah) tidak populer di negara Barat.
Seakan-akan universitas di Indonesia. hidup bukan untuk
lndones1a 1
Karena itu peralihan paradigma universitas di dalam masa ini harus
menghasilkan suatu tingkat kemandirian yang menuntut universitas
sedikitnya harus mampu:
1. menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten untuk
pengembangan ilmu dan teknologi;
2. menghasilkan sumber daya manusia yang committed untuk
mengolah potensi-potensi pembangunan, baik yang berbentuk
sumber alam rnaupun yang memerlukan pengolahan lanjut;
3. menghasilkan surnber daya manusia yang ahli meningkatkan
produktivitas, modal. dan investasi. termasuk investasi di
dalam rangka peningkatan produktivitas universitas; serta
25