Page 171 - Cakrawala Pendidikan
P. 171
Pembelajaran Yang Berfokus ...
telah kaku. Sedangkan waktu yang teralokasi tak cukup bahkan
untuk melaksanakan kurikulum nasional itu sendiri. Jalan keluar
yang akhirnya dipikirkan guru adalah "bookish". Yang artinya
bahwa apapun yang dikatakan dalam buku wajib nasional harus
dianggap benar tanpa adaptasi dengan situasi dan kondisi lokal
secara kontekstual, tanpa interprestasi lanjutan dari guru, dan
tanpa improvisasi dari guru apalagi peserta didik.
Contoh sederhana berikut ini menggambarkan betapa salah
seorang guru SD menjadi "yes man" terhadap buku (petunjuk dari
pusat).
• Pertanyaan berganda (multiple choice). "Kalau rumah ditinggal
ke luar, mana jawaban yang benar? A: dikunci; b: dijaga
satpam; dijaga anjing; atau dititipkan tetangga?" Menurut buku
•• harus dijawab: dikunci. Anak yang menjawa dijaga satpam
pasti disalahkan, apalagi yang lain-lain.
• Pertanyaan berikut adalah pertanyaan lisan seorang guru
kepada seorang murid: Di mana letak Bunaken? Dijawab: Di
Sulawesi Utara. Guru berdasarkan kunci jawaban mengatakan:
Salah, yang benar di Sulawesi Selatan. Sang murid
mempertahankan karena pernah berkunjung ke Bunaken,
namun sang guru tetap mengatakan salah, karena kebetulan
buku kunci mengatakan di Sulawesi Selatan.
Conton-contoh tersebut menunjukkan bahwa proses belajar
mengajar di sekolah-sekolah saat ini lebih ditekankan untuk
menghafal jawaban yang benar, bukan memberikan jawaban-
jawaban yang memungkinkan, yang lebih sesuai dengan
kenyataan sehari-hari dalam menghadapi permasalahan. Peserta
didik diharuskan mempelajari serta memberi jawaban sesuai
dengan buku atau kurikulum standar, bukan apa yang ingin
dipelajari atau ingin dikerjakan oleh peserta didik. Pilihan untuk
belajar tidak terletak pada letak pada minat atau kemampuan
peserta didik. Dengan demikian peserta didik akan kehilangan
motivasi untuk belajar. Penilaian yang diberikan hanya memancing
perasaan takut akan kegagalan atau tidak naik kelas yang hanya
merupakan motivasi ekstrinsik.
161