Page 168 - Cakrawala Pendidikan
P. 168

Aris


           percobaan  di  laporatorium,  menghadiri  pertemuan  ilmiah,  serta
           kegiatan ekstrakurikuler atau berorganisasi.
           Belajar  Berbuat,  artinya  memberi  kesempatan  kepada  peserta
           didik untuk tidak hanya  memperoleh  keterampilan  kerja  tetapi juga
           memperoleh  kompetensi  untuk  menghadapi  berbagai  situasi,
           bekerja  dalam  tim,   berkomunikasi  serta  menangani  dan
           menyelesaikan  masalah  dan  perselisihan.  Termasuk  di  dalam
           pengertian  ini  adalah  kesempatan  untuk  memperoleh  pengalaman
           dalam  bersosialisasi  maupun  bekerja  di  luar  kurikulum  seperti
           magang  kerja,  aktivitas  pengabdian  masyarakat,  berorganisasi,
           serta  mengikuti  pertemuan-pertemuan  ilmiah  dalam  konteks  lokal
           maupun  nasional,  ataupun  dikaitkan  dengan  program  belajar
           seperti praktek kerja  lapangan,  kuliah kerja nyata,  atau  melakukan
           penelitian bersama.
           Belajar Hidup Bersama,  berarti  mengembangkan  pengertian  atas
           diri orang  lain  dengan  cara  mengenali diri  sendiri,  menghargai  ke-
           saling-tergantungan,  melaksanakan  proyek  bersama,  dan  belajar
           mengatasi  konflik  dengan  semangat  menghargai  nilai  pluralitas,
           sating  mengerti,  dan  perdamaian.  Dalam  belajar  hidup  bersama,
           aspek  seperti  kesempatan  untuk  menjalin  hubungan  antara
           pendidik  dengan  peserta  didik,  dorongan  dan  penyediaan  waktu
           yang  cukup  untuk  memberi  kesempatan  pada  peserta  didik untuk
           bekerjasama  dan  berpartisipasi  dalam  kegiatan  budaya,  olahraga,
           serta  organisasi  sosial  maupun  profesi  di  luar  sekolah,  menjadi
           sangat penting.

           Belajar menjadi seseorang,  berarti  mengembangkan  kepribadian
           dan  kemampuan  untuk  bertindak  secara  mandiri,  kritis,  penuh
           pertimbangan,  serta bertanggung jawab.  Dalam  hal  ini  pendidikan
           tak  dapat  mengabaikan  satu  aspek  pun  dari  potensi  seseorang
           seperti  ingatan,  aka!  sehat,  estetika,  kemampuan  fisik,  maupun
           keterampilan berkomunikasi.
           Telah  banyak  diakui  bahwa  sistem  pendidikan  formal  saat  ini
           cenderung  untuk  memberi  tekanan  pada  penguasaan  ilmu
           pengetahuan  saja  yang  akhirnya  merusak  bentuk  belajar  yang
           lain.  Kini  telah  tiba  saatnya  untuk  memikirkan  bentuk  pendidikan
           secara  menyeluruh,  yang  dapat menggiring  terjadinya  perubahan-




           158
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173