Page 35 - Buku Pedoman Pendidikan Jarak Jauh
P. 35

•   Pendidikan )arak Jauh  dalam  Konteks Pendidikan  Nasional


            itu tidak mungkin terjadi, banyak di antara kita yang memakluminya,
            akan tetapi  apa yang harus dilakukan? Tidak banyak ahli yang peduli
            untuk  menjawabnya,  karena  waktunya  habis  untuk  memikirkan
            karier  dan  kekayaan,  pembangunan  fisik,  ilmu  dan  teknologi,  yang
            juga  penting  untuk  dipikirkan  dan  dilaksanakan,  tetapi  bila  sampai
            melupakan  aspek  kehidupan  yang  lebih  penting,  seperti  agama  dan
            budi  pekerti,  maka  seluruh  kehidupan  manusia  akan  rusak,  seperi
            yang  sekarang  sudah  terjadi  di  mana-mana.  Masalah  ini  harus
            ditangani,  baik  oleh  pendidikan  konvensional,  pendidikan  jarak
            jauh, pendidikan masyarakat maupun pendidikan dalam keluarga.


            3.  Pengajaran yang Relevan

                Untuk  menyesuaikan  pelajaran  dengan  ilmu  pengetahuan  yang
            berubah  dengan  cepat  PJJ  lebih  sui it daripada  pendidikan  konvensi-
            onal karena  pendidikan jarak jauh banyak menggunakan media yang
            sulit diubah  setiap tahun,  sedangkan  pada  pendidikan konvensional,
            karena  media  utamanya  adalah  orang  (guru),  maka  perubahan
            pelajaran dapat dilakukan sewaktu-waktu.
                Untunglah  bahwa  keharusan  untuk mengubah  pelajaran  supaya
            relevan  dengan  kehidupan  peserta  didik biasanya tidak  banyak  dari
            tahun  ke  tahun.  Namun  demikian,  supaya  pendidikan  jarak  jauh
            tidak  terjebak  pada  materi  pelajaran  yang  sebetulnya  sudah  usang,
            maka  pengembang  pelajaran  harus  mengadakan  survei  terlebih
            dahulu  sebelum  menetapkan  materi  pelajaran  secara  detail.  Sekali
            materi  ditetapkan  dan  dibuat,  maka  biasanya  materi  tersebut
            dipertahankan  selama  lima  tahun,  sebelum  materi  tersebut  direvisi
            dan  dibuat kembali.  Hal  ini  terutama  berlaku  bagi  materi  pelajaran
            yang jumlahnya dibuat banyak, karena diminati oleh  banyak peserta
            didik. Bagi  materi yang dibuat sedikit jumlahnya, karena tidak begitu
            diminati  oleh  peserta  didik,  revisi  materi  juga  masih  sulit dilakukan,
            karen a  usaha  pembuatan  materi  biasanya  mel iputi  banyak  orang



                                                                     17
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40