Page 111 - Buku Pedoman Pendidikan Jarak Jauh
P. 111
• Pendidikan )arak )auh pada Tingkat Pendidikan Tinggi
pokok mereka. Ketiga, pendidikan jarak jauh tidak memerlukan
banyak ruangan. Keempat, biaya pendidikan relatif lebih murah bila
dibandingkan dengan pendidikan sistem tatap muka. Kelima,
pendidikan jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan
teknologi pendidikan. Melalui teknologi pendidikan penyampaian
pendidikan dapat dirancang dengan sesedikit mungkin sumber daya
manusia, tetapi dapat menimbulkan terjadinya suasana dan
kemauan belajar mahasiswa sehingga dapat mengakibatkan pula
terjadinya suatu perubahan perilaku pada mahasiswa. Dengan
demikian, melalui pemanfaatan media pendidikan, sistem belajar
jarak jauh tidak berbeda kual itasnya dengan sistem belajar tatap
muka. Kelebihannya, dengan menggunakan media cetak maupun
elektronik (audio/video), sistem belajar jarak jauh dapat menjangkau
lebih banyak mahasiswa dengan pelibatan staf pengajar yang jauh
lebih sedikit, karena dimensi ruang dan waktu tidak lagi menjadi
penentu.
Atas dasar pertimbangan itu, pada akhir tahun 1981 pemerintah
melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan
mendirikan sebuah universitas yang nonkonvensional dengan sistem
terbuka yang diberi nama Universitas Terbuka Indonesia (Indonesian
Open University-lOU) yang kemudian berubah namanya menjadi
Universitas Terbuka (UT). Meskipun gagasan untuk mendirikan UT
sudah dimulai sejak 1981, panitia persiapan berdirinya UT baru
secara efektif bekerja pada Oktober 1983. Hal itu disebabkan
adanya keraguan pada level pengambil keputusan di lingkungan
Depdikbud (kini Depdiknas). Setelah melalui berbagai kendala,
akhirnya pada 4 September 1984 UT resmi berdiri yang ditandai
dengan kuliah pe~dana yang disampaikan melalui TVRI dan RRI.
Dengan berdirinya UT, maka Program Belajar jarak jauh Proyek
Pengembangan Pendidikan Diploma Kependidikan dan program
Akta Mengajar V, yang semula dikelola oleh Direktorat jenderal
Pendidikan Tinggi (Dikti) diserahkan kepada UT.
93