Page 109 - Buku Pedoman Pendidikan Jarak Jauh
P. 109

•   Pendidikan  )arak )auh  pada  Tingkat Pendidikan  Tinggi



               Perguruan  tinggi  tatap  muka  memiliki  keterbatasan  daya
           jangkau.  Sementara  itu  banyak  calon  mahasiswa  yang  keberada-
           annya  di  luar  jangkauan.  Dalam  sejarah,  lahirnya  PTJJ  umumnya
           dilatarbelakangi  oleh  adanya  perluasan  daya  jangkau  perguruan
           tinggi  tatap  muka.  Contohnya  adalah  University  of  London  di
            lnggris.  Universitas  ini  didirikan  pada  tahun  1830  sebagai  institusi
           yang  melaksanakan  pengujian  dan  pemberian  gelar,  sementara
           proses  pembelajaran  dilaksanakan  oleh  institusi  lainnya.  Mahasiswa
           yang  berada  di  wilayah  lnggris  Raya  maupun  di  daerah-daerah
           koloninya  dapat  menempuh  ujian  untuk  mendapatkan  gelar  dari
            University  of London.  Dengan  cara  ini  University  of London  dapat
            menjangkau  mahasiswa  yang  tersebar  di  berbagai  penjuru,  baik  di
           wilayah  kerajaan  lnggris  maupun  di  daerah-daerah  koloninya.  Pada
            perempat  terakhir  abad  ke-19,  University  of Chicago  dan  Illinois
            Wesleyan  College  di  Amerika  Serikat  memperkenalkan  program
           ekstensi  sebagai  suatu  cara  untuk  menjangkau  warga  masyarakat
            yang  tidak  dapat  mengikuti  program  tatap  muka  di  kampus
            universitas  yang  bersangkutan.  Pada  tahun  1950-an  University  of
            New  England,  Australia,  didirikan  dengan  misi  menyelenggarakan
            program pendidikan tatap muka dan jarak jauh sekaligus.
               Di  Indonesia,  berdirinya  Universitas  Terbuka  tahun  1984
            dilatarbelakangi  oleh  adanya  isu-isu  besar  dalam  dunia  pendidikan,
            yaitu  rendahnya  daya  tampung  perguruan  tinggi  konvensional,  dan
            rendahnya  mutu  pendidikan.  Ledakan  lulusan  SL TA  pada  akhir
            Pel ita  IV  yang  besarnya  mencapai  1,5  juta  lulusan  sementara  itu
            daya  tampung  perguruan  tinggi  negeri  yang  ada  hanya  sekitar  400
            ribu.  Dengan  kondisi  tersebut  diperkirakan  ada  sekitar  700  ribu
            lulusan  SL T A  yang  tidak  mendapatkan  kesempatan  belajar  di
            perguruan  tinggi.  Untuk  dapat  menampung  lulusan  SL TA  itu  perlu
            perencanaan  daya  tampung  perguruan  tinggi  sarnpai  1,5  juta
            rnahasiswa,  dengan  asumsi  bahwa  semua  lulusan  SL TA  ingin
            melanjutkan  ke  perguruan  tinggi.  Penambahan  daya  tampung  yang



                                                                     91
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114