Tian Belawati

Pendidikan sebagai barang publik tidak hanya sebagai saluran penyebaran ilmu pengetahuan, tetapi merupakan entitas publik yang membentuk masyarakat dan individu. Filosofi ini berdasarkan keyakinan bahwa akses ke pengetahuan adalah hak dan bukan privilège. Pendidikan memiliki manfaat yang meluas, tidak hanya bagi individu tetapi juga komunitas dan bangsa, meningkatkan kohesi sosial, demokrasi, dan kemajuan ekonomi. Mengadopsi paradigma pendidikan sebagai barang publik dapat mengurangi kesenjangan pendidikan, meningkatkan keterlibatan sipil, dan mendorong pembangunan ekonomi. Pendidikan terbuka juga menekankan keterbukaan akses dan inklusivitas sistem, memungkinkan individu untuk belajar kapan saja dan di mana saja. Dengan demikian, pendidikan sebagai barang publik harus dapat diakses secara terbuka, karena keterbukaan pendidikan memiliki potensi transformatif yang melampaui ranah akademisi, membentuk struktur sosial, ekonomi, dan politik masyarakat, serta mempengaruhi kesejahteraan individu dan masyarakat secara kolektif. Ketika konsep pendidikan terbuka seperti ini diadopsi dan diimplementasikan maka kita secara langsung juga melakukan demokratisasi pendidikan.