Page 76 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 76
PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH
hubungan kesedarajatan antara penulis dengan pebelajar
seperti kata kita, tidak terhindarkan dalam gaya tulis
bahan ajar PT JJ.
b. Informal-baku, artinya modus berbahasa yang digunakan
hendaknya dapat menimbulkan suasana kedekatan,
kehangatan, dan kebersahabatan antara penulis-
pebelajar di satu sisi, tetapi tetap mencerminkan
kecendekiaan atau keterpelajaran melalui penggunaan
ragam baku, di sisi lain. Ragam formal dan informal
terkait dengan suasana yang diciptakan; sedangkan
ragam baku dan tak baku merujuk pada ketaatasasan
penggunaan kaidah bahasa. Keadaan seperti itu sulit
tercipta apabila penulis menggunakan ragam bahasa
yang formal, yang lazimnya dipakai dalam konteks
kedinasan. Namun demikian, keinformalan itu jangan
sampai menjerumuskan penulis pada kenaifan tata
berbahasa sehingga meluruhkan situasi akademik dan
keterpelajaran bahan ajar. Begitu pula keinformalan
jangan sampai memperosokkan penulis pada
penggunaan unsur-unsur bahasa Indonesia dan daerah
yang tidak umum (bagi konteks Indonesia) yang dapat
mengganggu pemahaman pebelajar. Bagaimanapun latar
belakang pebelajar yang bervariasi dari segi kemampuan,
akses informasi, suku, bahasa ibu, dan wilayah
geografis, harus tetap menjadi pertimbangan penulis.
Kalaupun unsur bahasa kedaerahan atau yang belum
dikenal terpaksa digunakan, maka penulis harus
menyertakan penjelasan atau padanannya sehingga
dapat dimengerti oleh para pebelajar.
c. /mba/ wacana, yakni penggunaan tuturan sapa-jawab
yang bersifat multiarah. Penulis menyapa pebelajar
dengan berbagai bentuk ungkapan: pertanyaan langsung
63