Page 197 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 197
Dannayanti, Islam, Asandhimitra, Kemandirian Belajar ....
Kasworm (1992) mengemukakan bahwa mahasiswa PJJ tidak
terbiasa belajar m~ndiri, karena mereka terbiasa dengan pola
pendidikan tatap muka. Pembentukan pola perilaku belajar
tersebut dimulai sejak seseorang mengenal sekolah sampai ia
menduduki sekolah menengah atas. Tingkat kesiapan belajar
mandiri yang sama (antara mahasiswa PJJ dengan mahasiswa
pendidikan tatap muka) menunjukkan bahwa mahasiswa PJJ
tidak menyadari bahwa mereka harus meninggalkan pola perilaku
belajar yang tergantung pada pengajar menjadi pola perilaku
belajar mandiri. Seperti yang dijelaskan oleh Haryono (2001 ),
adanya keterpisahan secara fisik antara siswa dengan
pengajarnya memunculkan pola perilaku pengajar dan peserta
didik yang berbeda dengan pola perilaku siswa dalam lingkungan
pendidikan tatap muka.
Kurangnya kemampuan belajar mandiri yang tinggi dari
mahasiswa PJJ juga dapat dilihat dari penjelasan Wilson. Menurut
Wilson (1997), mahasiswa PJJ dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar. Kelompok pertama terdiri dari orang dewasa
yang telah berumur, dalam arti mereka dianggap tidak muda lagi.
Mereka telah terbentuk sebagai pebelajar dewasa. Mereka
terbiasa dengan gaya perkuliahan tradisional tatap muka. Banyak
di antara mereka yang telah lama meninggalkan bangku sekolah
dan kemudian mulai belajar kembali pada PJJ. Kepercayaan diri
mereka untuk belajar menjadi rendah. Keterampilan belajar
mereka berkurang, atau lupa bagaimana cara belajar. Mereka
mungkin kurang sesuai dengan gaya belajar baru pada PJJ,
karena terbiasa dengan pendidikan tatap muka. Namun, pada
umumnya mereka memiliki motivasi belajar yang tinggi. Mereka
mempunyai kemauan untuk belajar, kebutuhan untuk
meningkatkan status di bidang kerja atau sosial, dan memiliki
kebutuhan untuk pengetahuan. Kelompok yang kedua adalah
mereka yang baru lulus sekolah menengah atas. Mereka baru
186